Sooyeon mengangguk.
Tiba-tiba makhluk asap kembali muncul, menghampiri Leon dan Heewon.
"Heewon, minggir." Leon yang sadar menarik Heewon ke arah lain agar tidak terkena serangan makhluk tersebut.
"Siapa bilang aku akan menyerang kalian?" Makhluk itu melirik tubuh Kanglim.
"Ja-jangan."
Hari berlari dengan cepat. Namun ia terlambat, makhluk tersebut telah menyerang Kanglim.
"Tidak!"
Hari berlutut, Sooyeon beserta Gaeun dan Hyunwoo menghampirinya.
Makhluk itu tertawa dan kembali menghilang.
"Makhluk kurang kerjaan, ngilang terus balik, ngilang lagi balik lagi ngilang lagi," gumam Hyunwoo.
"Hyunwoo!" tegur Gaeun, Hyunwoo hanya menyeringai.
Sooyeon membantu Hari berdiri. "Kanglim baik-baik saja, jangan khawatir."
Hari menggeleng. "Ibu berbohong, kan?"
Sooyeon terdiam sesaat. "Ayo bawa Kanglim ke sebuah tempat."
"Tempat apa?" tanya Hari.
Sooyeon tersenyum.
"Kau yang di sana dan kau anak aegis, Bibi minta tolong bawa Kanglim mengikuti Bibi, ya." Dia menunjuk ke arah Hyunwoo dan Leon. Mereka berdua mengangguk.
"Tidak, Bibi, jangan dia. Biar aku saja dengan Hyunwoo." Hari menatap sinis Leon dan menghampiri Kanglim bersama Hyunwoo.
"Har—"
"Sudah Leon, nanti juga dia akan memaafkanmu." Heewon mengusap pundak Leon.
---
"Ini tempatnya?" tanya Hari setelah mereka datang ke sebuah tempat yang indah.
Sooyeon mengangguk senang. "Tenang saja, ini bukan ilusi."
Dia memegang lembut pohon buah yang tumbuh. "Ini nyata, kita berada di alam atas sekarang."
"Benarkah?"
Hyunwoo yang terkejut mengedarkan pandangan, banyak bidadari di sana. Pohon-pohon tumbuh subur, sebuah air terjun di atas sungai sejuk yang mengalir, rumput hijau lembut yang luas, bunga bermekaran.
"Kita benar-benar di surga."
Mereka semua tak bisa membendung kekagumannya.
"Bibi membawa kalian kemari agar makhluk asap itu tidak mengikuti kita. Para makhluk tidak diizinkan pergi ke alam atas oleh Sang Pencipta, jadi kita aman. Namun, karena kita manusia kita hanya akan mendapat waktu yang sangat singkat di sini. Ingat, pergunakan waktu singkat ini dengan benar," jelas Sooyeon kepada semua.
"Baiklah, Bu, lalu pertama apa yang kita lakukan?" Hari yang sudah tidak sabar bertanya lagi.
"Letakkan tubuh Kanglim di batu panjang itu, nanti akan kuberi mantra. Setelahnya, aku akan mencari tahu sesuatu di buku ini."
Sooyeon menunjukkan sebuah buku, buku yang sama seperti yang Kanglim baca saat itu.
Hari dan Hyunwoo mengangguk, mereka dengan hati-hati menjatuhkan tubuh Kanglim ke atas batu yang Sooyeon maksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
Childhood Love [✓]
FantasiBerawal dari menyebut Kanglim sebagai anak sombong, kini Hari malah berusaha mendapat cinta darinya. Tanpa ia sadari, Kanglim ternyata memiliki perasaan yang sama. Kemudian datang makhluk yang terus mengusik kehidupan mereka, belum lagi dengan kesal...