•Lima

57K 3.4K 53
                                    

Typo Tandai!

Happy Reading kawan!☺️

Seorang laki laki remaja, masih bergulat di bawah selimut tebalnya. menikmati kehangatan yang tidak akan didapatkan di luar sana. malam telah usai, kini saatnya makhluk bumi beraktivitas kembali. sedari tadi, mentari pagi sudah menelusup di balik gorden kamar. namun sang pemilik kamar sama sekali tidak merasa terganggu.

Drrtt drrrt

Suara ponsel yang bergetar di atas nakas membuatnya tersadar, masih dengan mata yang setia terpejam, ia mulai meraba ponsel miliknya lalu menggeser tombol ke kanan.

"EH WOY! Bangun sekolah nyet!"

"Ck berisik!"

"E-eh!"

Ardi menjauhkan ponselnya dari telinga, dengan kesadaran yang masih labil ia mematikan penggilan sepihak. setelah itu ia langsung beranjak ke kamar mandi, bersiap untuk mandi lalu pergi ke sekolah. dan ya, semuanya akan di mulai di pagi hari ini. dua puluh menit perjalanan sudah Ardi lewati. macet. itulah suguhan pertama di pagi hari entah orang yang ingin bekerja ataupun mencari ilmu semuanya berkumpul di jalanan. tak terkecuali ya seorang Ardi Mahendra ini.

"Eh udah dateng aja nih bos!" sapa Ryan saat melihat Ardi masuk kelas. Ardi menghiraukannya ia langsung duduk di tempat meja miliknya tanpa bersalaman terlebih dahulu.

"Eh, main nyelonong aja lo Ar! di sapa kek apa kek pagi kek morning kek atau apa lah, kok ini diem diem bae. ngopi napa!" sambung Kiki.

"Kebanyakan kek lo ki."

"Bacot." Wuh pedas. Yoga sudah jengah dengan kedua temanya,masalah kecil saja bisa di besar besarkan. dasar seperti emak emak arisan saja!. tak lama kemudian seorang guru datang dengan membawa setumpuk kertas.

"Selamat pagi semuanya"

"Pagi pak"

"Hari ini akan di adakan ulangan. saya kasih waktu sepuluh menit untuk membaca buku terlebih dahulu.waktu
dimulai dari sekarang!"

"Yah yah! Pak, kok mendadak sih!?"

"Aduh gimana nih!"

Sahut seluruh kelas gelagapan. mereka semua tidak akan belajar jika tidak ada PR. lalu bagaimana dengan ulangan mendadak seperti ini? matilah semuanya.ya kecuali anak anak yang pintar,berprestasi dan duduk di barisan paling depan, aman lah itu.tapi yang perlu di pertanyakan, bagaimana kabar murid yang duduk di pojok paling belakang?. yah kita tunggu saja baiknya bagaimana.

"Harap diam!"

****

"Eh lo mau kemana Ar!" Ryan memanggil Ardi saat Ardi sudah berjalan terlebih dahulu meninggalkan mereka.

"Gue ada urusan sebentar,nggak usah pada ngintil."jawab Ardi tanpa menoleh kepada teman temanya. Kiki tidak bertanya, ia sudah tau jika Ardi akan mengutarakan niatnya untuk bertanggung jawab kepada Resha.

"Yuk kantin." Ajak Yoga di kelas sudah terlihat sepi tidak ada anak selain mereka bertiga saja.

"Yoiiilah tapi lo yang traktir ya?"

"Nggak ada traktir traktir makan."

"Lo dong Ki sekali kali traktir lah
Sodaqoh napa?" Melas Ryan pada Kiki.

"Nggak! Sodaqoh hari ini libur."

"Sodaqoh nggak ada liburnya kali" cibir Ryan seraya berjalan ke kantin.
mereka berjalan beriringan menuju kantin. sangar seperti pentolan sekolah. tak lupa, di iringi candaan dari Ryan dan juga Kiki. tapi dimata Yoga itu semua bukan lagi candaan melainkan,

Good Girl [ E N D ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang