Typo tandai!!
Happy Reading kawan🤓
Para penghuni kelas satu persatu mulai meninggalkan tempat duduknya lalu pergi menuju surga dunia, yang tidak lain dan tidak bukan adalah kantin. Mereka berburu makanan kecil yang setidaknya dapat mengganjal perut mereka. Tak terkecuali dua sejoli yang masih duduk di pojok kelas, mereka lebih memilih menunggu sepi. Toh tidak akan kehabisan juga.
"Sha yuk!"
"Bentar gue belum kelar nulis nya."
"Lelet amat lo!"
"Situ siapa ngatur saya?"
"Oh gue cuma temen kok."
"Baperan amat lo!"
"Iyaa gue yang baperan. Sekarang udah belom?" sepertinya Kenzy harus pasang kesabaran yang lebih besar di bandingkan hari biasanya, untuk menghadapi bumilnya ini. Kenzy menatap ruang kelas yang benar benar sudah kosong, hanya tinggal mereka berdua saja. sampai mata kenzy berhenti di arah pintu masuk kelas. Di sana berdiri seorang laki laki dengan menyandarkan tangannya dipinggiran pintu. Mulai berjalan ke arah mereka berdua, dengan gaya dingin nan tatapan tajamnya.
"Mau apa lo?!" tanya kenzy sebelum laki laki tersebut mendekati sahabat nya.
"Gue nggak ada urusan sama lo."
"Tapi gue punya urusan sama lo, jadi gimana dong?" tantang Kenzy berani.
"Minggir."
"Eitts! nggak semudah itu."
"Gue nggak ada waktu buat ngeladenin lo."
"Oh, gue nggak nyuruh lo ngeladenin gue kok"
"Udah! ngapain sih kalian berantem" ucap Resha melerai dua orang yang berdebat di depannya ini.
"Setelah semua yang lo lakuin, ternyata lo masih punya muka juga dateng kesini?" tanya Kenzy dengan menampilkan senyum remehnya.
"Setelah lo suruh gugurin janin yang ada di kandungan Resha, lo mau apa lagi, ha?! dasar manusia nggak punya hati!"
"Kalau nggak tau apa-apa mending diem."
"Lo bilang gue nggak tau apa-apa? gue tau semuanya! dan apa lo pernah mikir gimana susahnya, dia sahabat gue hamil disaat masih sekolah ditambah hidup di luaran sana sendiri nggak ada orang lain? dan lo! lo yang memulai malah tega ninggalin dia." Ardi tercengang dengan perkataan Kenzy, apanya yang dimaksud hidup di luaran sana sendiri?
"Ayo sha pergi, muak gue liat muka dia." Kenzy menarik pergelangan tangan Resha keluar kelas.
"Tunggu." Ardi mencekal sebelah tangan Resha.
"Zy, udah nggak papa."
"Tapi sha?" Resha menatap kenzy mengisyaratkan bahwa ia tidak akan kenapa kenapa.
"Tunggu ada yang mau gue bicarain sama Lo."
"Urusan apa?"
"Urusan penting, boleh? sebentar kok."
"Oke." Resha beralih menatap sahabat ya yang sedang di ambang batas kemarahan.
"Lo duluan aja zy gue nggak papa."
"Lo utang cerita sama gue sha, yaudah gue pergi dulu ati-ati" ucap Kenzy sambil melirik tajam Ardi.
"Kalo sampe sahabat gue kenapa napa
orang yang pertama gue cari itu lo."
ucap Kenzy sebelum pergi yang hanya di balas dengan anggukan."Mau dimana?"
"Disini aja." akhirnya mereka berdua duduk dikelas. hening. itulah yang Resha rasakan. Ia merasa sedikit canggung berada dalam satu ruangan dengan Ardi. Di lain sisi, Ardi juga merasa canggung berada di suasana seperti ini. Banyak sekali pertanyaan yang muncul di otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Girl [ E N D ]
Cerita Pendek"Apa lo beneran hamil?" "Dan itu anak gue?" "Dan apa lo pikir, gue bakal minta pertanggungjawaban dari orang yang nggak bersalah, iya?" "Kalau itu beneran anak gue. Aborsi." - Cerita terinspirasi dari halusinasi sendiri - Banyak bahasa kasar yang ng...