• Duapuluh Sembilan

22.9K 1.5K 14
                                    

Typo tandai!!

Happy Reading kawan!🤗

Minggu yang panjang telah usai mereka lewati. masih teringat tentang candanya tawanya bahkan seberapa menjengkelkan dirinya. tak urung semua itu menjadikan kita semakin rindu pada akhirnya. menikmati hidup yang mesti terus berjalan mungkin terlihat lebih tertatih, jika salah satu orang yang kita sayang pergi dan menghilang. bukan sekadar pergi lalu kembali, lebih tepatnya selamat tinggal bukan hanya sampai jumpa.

Mungkin akan berjumpa kembali. jikalau tuhan mengizinkan di alam keabadian. bertemu lalu saling menyapa, 'hay apa kabar?' mungkin kata seperti itu. lalu dilanjut dengan kata, 'lama tidak berjumpa' yah untuk sekedar basa basi. jika di bilang ikhlas, percayalah setiap orang tidak akan pernah mempunyai rasa ikhlas untuk suatu kehilangan.

Ardi terbangun dari tidur lelapnya, masih dengan baju yang kemarin ia kenakan. menengok ke arah samping, ah! istrinya sudah tidak ada, mungkin memasak. akhirnya ia berjalan gontai menuju kamar mandi lalu membersihkan diri dan bersiap kesekolah.

sampai di dapur, ia langsung mencium pipi Resha dari belakang.

"pagi istrinya Jungkook"

"Heh!"

Ardi mengerutkan dahinya, "kenapa? katanya kamu istrinya Jungkook?"

"Ya nggak gitu, sana duduk aja, aku baru mau goreng ikan ini, ih!" Ardi mengalah sebenarnya ia juga takut. bukan takut pada Resha, melainkan dengan minyak panas yang sering dengan berani meloncat kearahnya.

"Dasinya itu di benerin dulu," perintah Resha seraya membawa ikan goreng ke meja makan. sedangkan Ardi malah menggeleng dengan bibir yang sedikit di majukan.

"Nggak mau! maunya kamu!"

"Manja nya dikurangi pak" tak urung Resha mendekat ke arah Ardi lalu merapikan dasi Ardi. dengan sengaja Ardi melingkarkan tangannya pada pinggang Resha memeluk dari depan lalu memposisikan kepalanya berada di perut Resha.

"Eh, anaknya papa pada main apaan tuh! pagi-pagi gini udah ribut. besok awas aja kalo udah keluar terus di rumah ribut, papa keluarin dari kartu kelurga." mendengar apa yang di katakan Ardi, Resha langsung menepuk lengan Ardi.

"Kamu! kalau dikeluarin nanti nggak punya anak dong"

"Punya sayang, selama kamu masih datang bulan, semuanya aman." jawab Ardi cengengesan.

"Dasar mesum!"

"Kebutuhan sayang."

"Kebutuhan kebutuhan! udah sana makan!"

"Suapin atuh"

"Nggak! nanti makin lama lagi." dengan segenap jiwa dan raga Ardi makan tanpa di suapi sang istri berlaukkan lauk ikan dan bernasikan nasi hangat.apaan dh.

"Kamu pagi ini cantik loh."

"Udah tau."

Busett srepet! galak bener dah.

"Aku berangkat dulu ya, sini salim." Ardi mengulurkan tangan kanannya lalu di terima oleh Resha lantas di cium selanjutnya Ardi mengecup dahi Resha.

"Stay at home,nggak usah kemana mana."

"Siap komandan! kamu hati-hati." Ardi mengeluarkan motor dari garasi lalu memanaskan nya sebentar, dengan Resha yang masih setia berdiri di depan pintu.

"Assalamualaikum!" ucapnya sebelum menghilang di balik gerbang.

"Waalaikumsalam"

****

Good Girl [ E N D ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang