•Empat Puluh

47.4K 1.6K 62
                                    

Typo tandai!!

Happy Reading kawan!💓

Disaat yang lain tertidur ia tetap terjaga. disaat yang lain menjauh ia mendekat. disaat semuanya menghilang, dia tidak akan pernah datang ataupun pergi. karna dia selalu.
dia hanyalah satu. tidak untuk diduakan dan tidak akan pernah menjadi mantan ataupun calon. karena dia, yang kau sebut sebagai ibu.

Mengusap lembut punggungmu ketika menangis, menyuapimu ketika lapar, mengajarimu ketika kamu tidak tau apa apa, lalu menggodamu ketika marah. dan bahkan itu hanya secuil dari semuanya. ingat, dia bisa jadi semuanya tapi semuanya tidak akan bisa menjadi dia.

Malam ini mata Resha masih setia terjaga. mengusap lembut pelipis anaknya lalu beberapa kali menciumi  bibir mungil itu ketika mulai melengkung kebawah. sungguh ia masih tidak percaya, jika dirinya sekarang sudah resmi menjadi seorang ibu. menjadi contoh,menjadi penuntun, penjaga,perawat dan hal lain yang di perlukan anaknya kelak.

Jika saat ini bundanya masih ada di sampingnya, ia akan mengucap jutaan kata terimakasih dan mungkin bisa saja lebih. menjadi ibu jauh dari kata mudah, bagaimana ia mengandungmu lalu melahirkanmu. setelahnya ia harus menjagamu,merawatmu,mendidikmu lalu menuntunmu. ketahuilah ia sering mengeluh di balik ketegarannya, ia sering menangis di balik tawanya. agar apa?agar terlihat kuat di depanmu.

Waktu kamu kecil memang kamu tidak pernah mendengar keluhannya,tapi percayalah, di saat kamu beranjak dewasa, sedikit demi sedikit ia akan menceritakan kisah hidupnya. lalu mencari solusi bersamamu ketika ada sedikit masalah. tanpa kamu sadari, di saat itulah ia mendidikmu bagaimana cara menghadapi kehidupan yang terus berjalan. walau kamu memilih untuk berhenti.

"Oek..oeekk.."

"Sst. cup cup,jagoannya bunda kalau malam jangan nangis ya. nanti ayah kebangun loh," Resha menenangkan anaknya. ia sudah tidak memikirkan  mata panda, atau rambutnya yang begitu awut awutan. karna yang terpenting ialah jagoannya bisa tertidur dengan nyenyak.

"Eumh...yank" Ardi mengigau, saat ia berbalik hendak memeluk sang istri, istri tercantiknya itu malah tidak ada. perlahan Ardi membuka matanya lalu mengubah posisi menjadi duduk.

"Dedeknya bangun?" Tanya Ardi setengah sadar seraya mengucek mata.

"Iya. Adi terusin tidur aja"

Disuruh tidur? oh tidak bisa. mana mungkin Ardi membiarkan Resha terjaga semalam. sedang dirinya bergelung dibawah selimut dengan pulas. bukankah dulu mereka memproduksi berdua? jadi yang menjaga juga harus berdua. Ardi tidak ingin jika dirinya hanya mau enaknya saja. nanti apa kata orang,bikinnya berdua tapi kok yang lembur cuma satu.

"Mau nemenin kamu" Resha tidak menanggapi Ardi. ia fokus dengan mata Arka, yang masih berbinar seperti tidak mempunyai rasa kantuk. Ardi melihat istrinya yang dengan telaten memberikan ASI kepada si jagoan perlahan senyumnya mengembang. sungguh pemandangan yang indah.

"Adi boleh nggak rasain ASI nya?" Tanya Ardi dengan senyum yang terlalu manis. sontak Resha melotot kearah Ardi, sudah dipastikan kemesuman suaminya itu semakin hari akan semakin bertambah.

"Nggak"

"Kenapa? kan aku juga penasaran, masa' dedeknya terus sih yang diperhatiin" kesal Ardi. ia juga ingin di manja kalau kalian tau.

"Dulu kan udah pernah?" Ucap Resha menahan malunya.

"Ya tapi kan dulu, dulu belum keluar ASI sayang" Adu Ardi yang tetap kekeh ingin mencoba. "Ya yank? boleh ya?"

"Nggak." Ardi membuang nafas lesu,lagi lagi ia harus menahannya kembali.

"Ya udah, sini gantian aja aku yang jagain,kamu tidur biar besok nggak kesiangan."

Good Girl [ E N D ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang