Typo tandai!!
Happy Reading kawan!😘
"Lo kenapa ndut?" tanya Ryan pada salah satu teman mereka yang sering di panggil 'ndut' gendut. padahal namanya Gery tapi karena memiliki badan yang menggembung atau gempal maka panggil saja ndut. yang dipanggil hanya menoleh sekilas lalu kembali menelungkupkan wajahnya diatas meja. ia tidak suka dipanggil seperti itu! "patah hati tuh." Ucap Kiki sok tau.
"Emang iya?" Gery hanya mengedikkan kedua bahunya acuh.
"Wah wah bener nih ada yang cidro."
Ryan menyeringai tipis langsung ia naik keatas meja dengan membawa penggaris kelas."Ekhem! ekhem!" semua atensi kelas beralih pada Ryan yang sedang berdiri diatas meja.
"DULU AKU SUKA PADAMU!"
"TAPI KAMU TIDAK SUKAAA..."
"YA..YA..YA..." sahut seluruh kelas.
"ANJAYYY..."
"MENGSEDIH INI MAH!!"
"MUSIK!!"
"SREPETTT!!!"
Seluruh kelas menyalakan sound tektok yang akhir-akhir ini sedang viral. mereka semua langsung bergoyang layaknya sedang berada didalam Clubing. dan ini, kembali menjadi bukti bahwa kebahagiaan bisa tercipta dari sebuah kebersamaan. mereka yakin suatu saat nanti akan merindukan masa-masa seperti ini. namun ingat, tidak untuk seorang Gery Pranata ia menatap seluruh kelas yang sedang bergoyang ria.
"TEMEN LAKNAT!!!"
Percuma,satu lawan tiga puluh dua
Itu suatu hal yang mustahil.****
Saat ini Ryan,Kiki, Yoga dan juga Ardi sedang berkumpul disalah satu kafe
yang tidak jauh dari rumah Ardi."Gimana Ar?" tanya Yoga.
"Apanya?" Ardi balik bertanya ia tidak paham.
"Lo sama Resha?" Ardi mengangguk "baik. oh ya gue mau tanya sama lo pada"
"Tanya tinggal tanya aja kalik." Sahut Ryan seraya meng-scrool tektok.
"Kalian pada punya kenalan nggak? yang mau jual kafe gitu?" Ardi memandang satu persatu sahabatnya.
"Lo mau buka kafe Ar?" tanya kiki.
"Iya." Ardi tau saat ini dirinya bukan lagi seorang pelajar yang berhak meminta uang kepada orang tua. tapi dirinya sudah akan menjadi orang tua
yang nantinya akan memenuhi kebutuhan anak dan juga istrinya. selama ini ia masih mengandalkan tabungan miliknya, tapi bukankah lama-lama juga akan semakin menipis? maka dari itu ia berencana untuk membuka kafe. belajar untuk berinvestasi."coba deh nanti gue tanyain bokap gue, kali aja punya kenalan yang mau jual."ucap Yoga."Yoi thank's ya."yoga mengangguk.
"Bini lo udah berapa bulan Ar?" tanya
Ryan sembari memakan pesanannya."Tiga."
"Wih cepet juga ya,terus lo kan udah nikah nih kalo malem jum'at gimana Ar?"
"Ho'oh iya tuh, kemaren gue tanya lo nya malah kabur ya akhirnya gue ada ditangan Bu-ntal" sahut kiki dengan muka masam.
"Malem Jum'at, ya malem jum'at lah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Girl [ E N D ]
Kurzgeschichten"Apa lo beneran hamil?" "Dan itu anak gue?" "Dan apa lo pikir, gue bakal minta pertanggungjawaban dari orang yang nggak bersalah, iya?" "Kalau itu beneran anak gue. Aborsi." - Cerita terinspirasi dari halusinasi sendiri - Banyak bahasa kasar yang ng...