Typo Tandai!
Happy Reading kawan!🤗
Ardi POV
Sejak kejadian satu minggu yang lalu tepatnya di ruang osis. gadis yang datang dan mengaku hamil. untuk mengingat kejadian satu bulan yang lalu, yang katanya di gudang sekolah ia sedikit kesulitan. karena di saat itu ia sedang terpengaruh alkohol. ya, saat itu Ardi dalam kondisi mabuk. ha? mabuk? ketua OSIS mabuk? yaa itulah dirinya. disekolah Ardi memang anak teladan, terbukti dengan dirinya yang menjadi ketua OSIS. namun di luar sekolah ia berubah menjadi anak brandalan yang tidak tau aturan. keluyuran tidak jelas, pergi ke club malam dan balapan liar. itu semua sudah menjadi dunianya.
Samar samar Ardi ingat perempuan yang ia persetubuhi di gudang sekolah. alasan saat itu ia mabuk tidak lain karena masalah perjodohan orang tuanya. setelah pulang dari club, Ardi tidak langsung pulang. ia masuk ke dalam sekolahan lalu mengontrol dirinya di gudang sekolah, hingga pagi tiba dan semuanya terjadi. jujur, sejak pengakuan gadis itu akhir-akhir ini Ardi sering melihat bayangan ada anak kecil yang mengajaknya bermain "ayo ain paa" kurang lebih hanya kata-kata seperti itu.
Apa benar, ia pernah melakukan hal itu? hingga sampai, berakibat fatal seperti ini?. selama ini, ia memang sering berkunjung ke club. namun yang perlu kalian tau, ia dan teman temannya tidak pernah jajan di sana. bahkan untuk memesan pun tak pernah terlintas di benak mereka.
"Woy!"
"Ehh ada Aa' Ardi, dah dari tadi a'? ngak nungguin eneng nih"
"Jijay ki jijay gue."
"Ngelamun aja bang! nanti kesambet loh" ributnya menggoda sang empu.
"Bisa diem?"
"Sensi amat! lagi pms lu yak?"
"Lo-"
"Eh iya iya iyaa canda bang, maap bang jago." ucap Kiki dengan mengatupkan kedua tangannya di depan dada.
"Serius nih, lo nggak ada masalah ar? kalo ada omongin sama kita kita, sapa tau kita bisa bantu ye kan?" Ryan melirik semuanya setelah bertanya pada Ardi.
"Iya Ar, kita kan sahabat lo" sahut Kiki.
"Enggak gue nggak papa."
"Oke. kalau lo belom mau ngakuin nggak papa. tapi ingget kita kita disini slalu ada untuk lo Ar"
"Yoi,makasih yaa"
"He'em"
"Pesen apa nih lo pada?"
"Gue nasi goreng ama es teh anget deh"
"Eh tunggu tunggu,' Es Teh Anget ' gimana tuh cara buatnya? masa es anget sih?" Seperti biasa Kiki mempertanyakan hal yang seharusnya tidak di pertanyakan.
"Tanya mbah gugel, sapa tau ngerti ki"
"Burem-burem nggak liat gue"
"Lo apa Ar?"
"Samain aja."
"Siappp! delapan enam! bang jago"
Mereka menikmati makanan di kantin, sesekali mendengarkan ocehan Kiki yang sangat tidak berfaedah. lalu berpura-pura tertawa jika mendengar ocehan Kiki yang krik krik . anggap saja menghormati sang badut tongkrongan. berbeda dengan Ardi, ia masih termenung memikirkan masalahnya saat ini. apa semua yang di katakan memang benar? mungkin nanti ia akan mencari keberadaan gadis itu.
****
Ardi berjalan menyusuri koridor sendiri tanpa ada antek anteknya. dengan niat, ingin mencari gadis itu. dengan modal wajah yang ia ingat Ardi mencari menyusuri setiap ruangan disekolah. jarang sekali ia seperti ini, biasanya jika untuk mencari seseorang Ardi akan menyuruh Ryan atau pun Kiki untuk mencari informasi. setelah tiga puluh menit berkeliling, Ardi duduk sejenak di kursi taman. kakinya pegal jika berjalan terus. Ardi mendongakkan kepalanya menatap langit biru, apa benar yang di katakan gadis itu? lalu bagaimana jika semuanya benar?
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Girl [ E N D ]
Nouvelles"Apa lo beneran hamil?" "Dan itu anak gue?" "Dan apa lo pikir, gue bakal minta pertanggungjawaban dari orang yang nggak bersalah, iya?" "Kalau itu beneran anak gue. Aborsi." - Cerita terinspirasi dari halusinasi sendiri - Banyak bahasa kasar yang ng...