Typo tandai!!
Happy Reading kawan😇
"Tulis berapa nominal yang kamu mau, setelah itu jauhi anak saya." perlahan air mata resha menetes. apakah se-rendah itu Resha di mata keluarga Ardi? tidak! ia tidak akan pernah menerima cek itu,bahkan untuk membiayai calon buah hatinya kelak ia yakin ia masih mampu.
"Maaf om, saya tidak bisa menerima."
"Tulis berapapun yang kamu inginkan, saya tidak akan keberatan." tekan Reza sekali lagi.
"Maaf om resha nggak bisa." Resha terus menunduk apa ia sudah di anggap tidak punya harga diri. Resha memang bukan orang yang punya segalanya. tapi setidaknya ia masih punya harga diri. lebih baik ia meninggalkan Ardi tanpa cek tersebut. daripada pergi dengan membawa cek tersebut, yang pastinya ia akan di cap sebagai wanita murahan.
"Di bayar berapa kamu sama anak saya? sampai kamu tidak mau uang yang saya kasih?"
"Papa udah! Ardi kecewa sama papa. apa papa tega menjauhkan Ardi dari anak Ardi? cucu papa, darah daging papa!" Ucap Ardi yang naik satu oktaf. mungkin kemarin memang ia lah yang pengecut, tapi sekarang ia akan berubah. sedang Reyna sudah menangis di samping Reza merasa bahwa dirinya telah gagal menjadi seorang ibu.
"Di pelet apa kamu sama dia Ar?" tanya Reza sambil tersenyum remeh.
"Lalu bagaimana dengan papa, Ardi?! yang membesarkan kamu, merawat kamu, menjaga kamu. tapi setelah besar kamu malah menghancurkan impian papa selama ini? orang tua mana yang nggak marah kalau anak semata wayangnya yang slalu di banggain kesana kemari, menghamili wanita, yang bahkan belum sah menjadi istrinya!!" Resha menangis merasa dirinya sangat sangat bodoh. mengapa dulu ia tidak kuat untuk menghindar? semuanya hancur karena dirinya.andai saja ia menolak untuk ke gudang pasti semuanya tidak akan seperti ini.
"Maaf pa"
"Sekarang biar semuanya papa yang urus." Reza menyodorkan cek di depan Resha dengan nominal yang tidak bisa dikatakan sedikit.
"Terima ini dan silahkan pergi."
"Ini urusan Ardi pa, papa nggak perlu urusin ini."
"Apa mau kamu Ardi! apa kamu mau seluruh keluarga besar juga kolega bisnis papa tau masalah ini, iya? mau di taruh mana muka papa Ardi!"
"Apapun alasannya, Ardi tetap mau mempertanggungjawabkan kesalahan Ardi pa"
"Sekarang kamu pilih semua fasilitas kamu papa sita atau gadis ini" ucap Reza seraya menunjuk wajah Resha. mendengar hal itu Ardi terdiam sejenak.
"Maaf pa, Ardi milih Resha."
"ARDI!!"
"Harta bisa di cari pa, tapi anak? Ardi
nggak perlu jelasin lagi. karna papa udah ngerasain sebagai seorang ayah,
yang tentunya jauh lebih tau daripada Ardi." Resha terharu dengan semua perkataan Ardi. sifat Ardi berubah dalam sekejap, ia merasa bahwa Ardi menjadi lebih dewasa."Maa maafin Ardi ya? belum bisa jadi anak yang mama inginkan. maafin Ardi ma, maaf." Ardi bersimpuh di kaki sang mama. ia merasa sangat bersalah, seharusnya ia bisa menjadi harapan satu satunya. namun sepertinya takdir berkata lain.
"Nggak nak, hiks kamu udah jadi yang terbaik kok buat mama.jaga cucu mama ya sayang" Reyna memeluk anaknya dengan sayang.
"Pasti ma, pasti." Ardi berdiri mengeluarkan semua kartu ATM yang ia punya. dompetnya ia taruh di atas meja. kunci motor dan mobil semua seisi dompet ia taruh di meja.
"Fasilitas papa udah Ardi balikin, sekarang saatnya Ardi pergi pa. permisi sehat-sehat ya pa di rumah, jagain mama" Ardi menggandeng tangan Resha lalu keluar dari rumah mencari Taxi untuk mengantar pulang Resha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Girl [ E N D ]
Short Story"Apa lo beneran hamil?" "Dan itu anak gue?" "Dan apa lo pikir, gue bakal minta pertanggungjawaban dari orang yang nggak bersalah, iya?" "Kalau itu beneran anak gue. Aborsi." - Cerita terinspirasi dari halusinasi sendiri - Banyak bahasa kasar yang ng...