•Tigapuluh sembilan

29.6K 1.4K 38
                                    

Typo Tandai!!

Happy Reading kawan!!🖤

Reyna sibuk menggendong sang cucu dengan membawanya kesana-kemari. tak lupa ia juga bersua foto dan mengambil gambar dari segala sisi. agar hasilnya maksimal, dan ya, setelah itu akan ia upload di story WhatsApp, Instagram, Facebook, tak ketinggalan ia  selanjutnya akan menyebarnya di group arisan jeng-jeng sosialita. sombong dikit nggak papa lah ya,

"Aku makan sendiri aja,nggak usah disuapin." Ujar Resha yang melihat Ardi akan menyendokkan bubur.

"Aku aja, kamu duduk diem." Resha menurut, ia hanya duduk seraya menatap wajah Ardi. yang semakin hari semakin .ah dirinya itu,

"Kaki kamu gimana?"

"Kata papa, cuma sementara. kalau terapi rutin bisa sembuh lagi kok"

"Makannya, kalau di lbilangin istri itu didengerin bukan cuma ham hem aja.
dengerin, lakuin,kalau naik motor itu nggak usah ngebut-ngebut!" Marah Resha kembali, bukannya ia tidak kasihan pada Ardi, tapi suaminya itu kalau dikasih tau memang rada sedikit ngeyel.

"Akhirnya udah dimarahin" Ardi mengusap dada, ia bahagia, Reshanya sudah kembali lagi. sedang Resha menghela nafas dongkol, bukannya didengerin malah dibuat becanda, susah memang.

"Besok kalo aku udah sehat,kamu setiap hari harus terapi ya? sama aku pokoknya."

"Kenapa?"

"Ya biar kamu cepet sembuh!"

"Berati kalo aku begini terus kamu nggak bakal terima?" Candanya.

"Bukan gitu Adi,tapi kan kalo sehat itu lebih enak kamu ngapain-ngapain nya."

"Iya-iya, sekarang yang penting kamu sembuh dulu." Ardi terus menyuapi Resha dengan telaten. mulai saat ini ia akan memperlakukan Resha selayaknya seorang putri.

"Makasih, kamu udah ngelahirin jagoan. makasih karna kamu bersedia mempertaruhkan nyawa, dan terimakasih kamu masih ada disini." Ardi mengecupi telapak tangan Resha.

"Itu udah jadi kewajiban aku,jadi kamu nggak perlu berterimakasih." Ardi tersenyum sekilas, "lewatin semua bareng bareng ya?" Resha tersenyum mengangguk. tanpa diminta pun itu adalah tujuannya saat ini.

"Oekk oek...."

"Aduh sayang cup cup,cucu oma kok nangis kenapa? belum makan ya pasti? ya udah, oma anter yuk ke bunda" Reyna menyerahkan cucunya kepada Resha.

"Sayang, kamu udah bisa kasih ASI belum?," tanya mama Reyna. Resha meringis sebenarnya ia belum pernah, namun tak urung ia pun mengangguk.

"Awal awalnya sih sakit,perih. tapi kalo udah terbiasa enak kok" ucapnya yang terasa canggung di telinga Ardi. Bahasanya itu loh ma.

"Mama keluar dulu ya,kalau nanti mau minta apa-apa dipanggil aja."

"Iya ma," Resha memposisikan bayinya agar merasa nyaman didalam pangkuan.

"Adi, udah punya nama?"

"Udah dong yank,"

"Siapa?"

"Arkananta Mahendra,setuju nggak?" Resha tersenyum lalu mengangguk.

"Setuju. Arkananta Mahendra..Arka ya panggilannya?"

"Iya."

Arkananta Mahendra,Arkananta yang mempunyai arti selalu diterangi. dan menurut islam Arkananta berarti mantap, dasar,mulia. sedangkan nama Mahendra adalah marganya. Resha hendak membuka kancing baju. namun masih teringat Ardi yang masih setia di samping dengan senyum, anehnya?

Good Girl [ E N D ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang