Typo Tandai!!
Happy Reading kawan❣️
Dengan langkah santai, Dita berjalan menuju ke rumah Resha. membawa satu buah rantang yang berisikan semur jengkol. ia berjalan sambil sesekali sedikit bersenandung jika ada kerikil ditengah jalanpun, tak lupa ia akan menendangnya kepinggiran.
"Assalamualaikum! kak Resha!"
Tok tok tok
"Kak Resha! ini Dita!" merasa tidak ada sahutan dari dalam, Dita memutar kenop pintu dan nyatanya tidak terkunci. pelan-pelan Dita membukanya lalu berjalan kearah ruang tamu.
"Astaghfirullah!"
"Kak Resha!"
Dita menghampiri Resha yang sudah terkapar dilantai. ditambah dengan adanya air bening yang mengalir dari area selangkangan. merasa ia tidak bisa berbuat apa-apa, Dita langsung berlari keluar, memanggil siapa saja yang melewati depan rumah. sebuah mobil dihadang oleh badan kecil Dita."STOP!!" Dita merentangkan kedua tangannya ditengah jalan. berbahaya memang, tapi lebih bahaya lagi jika kak Resha lah yang tidak segera ditolong.
"Tante tolongin Dita, dirumah sana kak Resha pingsan" ucap Dita gelisah.
"Resha?!" Tanya wanita paruh baya itu histeris, yang tak lain adalah mama Reyna. ia kesini berniat ingin berkunjung menemui anak mantu dan calon cucunya.
"I-iya tante, tante kenal kak Resha?" tidak menggubris pertanyaan Dita. mama Reyna langsung masuk kedalam rumah, melihat menantunya yang sudah tergelatak dilantai dengan air ketuban yang sudah pecah, ia langsung menyuruh supir untuk dibawa kedalam mobil.
"Lebih cepat pak" pinta Reyna.
"Baik buk"
"Sayang, kamu kuat, mama tau." Reyna terus mengecupi kening Resha. suaminya juga, disaat genting seperti ini handphone pun malah tidak aktif.
Sampai dirumah sakit, Reyna langsung memanggil suster yang sedang membawa brankar. namun bukannya kearah menantunya, suster itu datang kearah mobil dinas polisi.
"A-Ardi?" air matanya luruh begitu saja, anak semata wayangnya terbaring dengan....ah,
"Sayang" Reza menghampiri istrinya lalu memeluk erat, "paa hiks," ucapnya terus menangis.
Ardi dan Resha sama-sama terbaring diatas brankar, mereka digiring bersamaan keruang operasi. tanpa pihak rumah sakit ketahui, dua pasien tersebut adalah pasangan suami istri. masuk didua ruangan yang berbeda, dengan Resha yang berjuang melahirkan dan bertaruh nyawa. sedang Ardi dengan darah yang semakin lama semakin tak terbendung saja.
Reyna tidak kuasa melihat anak dan menantunya diambang batas seperti ini. Tuhan, beri kesempatan kepada anak-anakku. batin mama Reyna, setelahnya ia tidak sadarkan diri dipelukan sang suami.
Setelah dua jam menunggu dengan perasaan ketar ketir, terdengar suara tangisan bayi dari dalam. semua yang ada diluar menghela nafas lega, setidaknya satu harapan dari mereka terkabulkan. tidak lama kemudian dokter Vesa, dokter yang menangani Resha keluar dari ruangan.
"Bagaimana dok keadaan anak saya?" tanya Reza.
"Alhamdullilah operasi berjalan lancar, bayi yang pertama sudah berhasil di lahirkan, namun...."dokter Vesa menjeda ucapannya sebentar.
"Namun?" kenzy melanjutkan ucapan dokter Vesa, ia semakin merasa gelisah takut terjadi sesuatu dengan sahabatnya.
"mohon maaf sebelumnya, karena bayi yang kedua tidak bisa terselamatkan. dikarenakan kondisi ibu yang terus melemah." Ujar Dokter Vesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Girl [ E N D ]
Short Story"Apa lo beneran hamil?" "Dan itu anak gue?" "Dan apa lo pikir, gue bakal minta pertanggungjawaban dari orang yang nggak bersalah, iya?" "Kalau itu beneran anak gue. Aborsi." - Cerita terinspirasi dari halusinasi sendiri - Banyak bahasa kasar yang ng...