37. Bocah-Bocah Nekat

619 105 94
                                    

Hi? :'D

Yawlah kasian bet dah cerita ini sama readersnya, udah ga pernah dikasih update selama setahun :')

Gimana? Hehe? 😭

Lanjut, ya? Oke? Oke, enjoy.

Btw, mungkin mulai chapter ini dan seterusnya, bakal fokus ke konflik dan jarang ada komedinya. Soalnya mau tamat
:'D

*
*
*

Jin menyomot piring penuh makanannya dan berlalu dari dapur begitu saja tanpa membereskan bekas perang minyaknya yang amburadul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jin menyomot piring penuh makanannya dan berlalu dari dapur begitu saja tanpa membereskan bekas perang minyaknya yang amburadul. Jika saja Hoseok tidak sedang mendapat giliran untuk menjaga Yoongi di rumah sakit, mungkin pria pecinta kebersihan itu akan mengamuk melihat kelakuan dajjal Jin.

Tapi Jin mana peduli, yang penting cacing-cacing di perutnya ini mendapatkan asupan yang cukup.

Jin mendudukkan diri di atas karpet berbulu yang lumayan legend itu---karena sudah berkali-kali menjadi saksi bisu printilan masalah di keluaga Kim---di ruang keluarga. Lalu dengan gaya tengilnya, Jin menyangga tangannya yang memegang piring dengan salah satu kakinya yang sudah nangkring ala anak warteg.

Baru saja sumpitnya menyentuh kimchi di piring tersebut, tiba-tiba suara ghaib entah dari mana datang dan merusuh, membuat Jin langsung memutar kedua bola matanya malas. Baru saja dia mendapat ketenangan dan bisa menguasai rumah, tuyul satu ini justru datang dan membawa pasukan.

"Wihhh~ Makanan nih."

"Enak ye lu, Hyung. Ga bagi-bagi lagi."

Jin langsung menggeplak kepala Jiwon dengan sumpitnya saat mendengar pemilihan bahasa Jiwon saat berbicara dengannya. "La-lu, la-lu, udelmu elu."

Tolong ingatkan Jiwon jika ia sedang berbicara pada manusia kolot yang menjunjung tinggi sopan santun keluarga Kim yang sudah ada sejak era nenek moyang mereka.

Jinhwan mendudukkan diri di samping Jin, sedangkan pasukan yang ia bawa dari rumah depan kini tengah merusuh di dapur.

"Oy, Hyung. Mana nih kok kita ga dimasakin!?" Junhoe menjerit dari dapur, tapi suaranya menggema di seluruh komplek.

"Gue kira keset nih si Yeontan, rebahan depan kulkas." celetuk Sungjae dengan tidak berperikehewanan.

"Es krim siapa, nih?" sepertinya Jiwon sudah mulai menjajah lemari pendingin.

"Banana milk!" Jin tidak peduli, biarkan saja Sungjae terkena mariam yang Jungkook lemparkan karena sudah menyuntuh belahan jiwanya---Banana milk shake---itu. Jin benar-benar tak peduli. Justru sekarang otak licik Jin sudah memikirkan rencana jahat untuk menjadikan Junhoe, Jiwon, Junhoe dan Sungjae tumbal, mengatakan pada Hoseok jika merekalah yang menghancurkan dapur alih-alih dirinya. Ya, itu terdengar brilian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

S.Q.U.A.D (BTS X YOU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang