(Y/N) itu polos, gampang dikibulin. Sayangnya (Y/N) punya banyak pawang, 7 oppanya, jadi ga sembarang orang bisa deket apalagi nyelakain (Y/N) seujung kukuvpun.
Maka dari itu (Y/N) sudah merasa cukup dengan kehidupannya. Tapi, asik kali ya, kalo dis...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠Typo(s) ⚠Language kasar, bebe
* * *
Jinan dan Yoongi sudah berhasil dipisahkan dengan bantuan panci pink milik Jin, berterimakasihlah kepada panci lagend satu ini yang sudah menemani Jin sejak dirinya jadi zigot.
Dua liliput itu juga sudah di amankan di tempat mereka semula, namun wajah mereka tampak sangat masam karena merasakan benjolan kecil yang masih berdenyut di puncak kepala mereka. Jin benar-benar tidak bisa membedakan mana kepala dan mana yang bukan, karena hyung paling tua itu tetap memukul kepala mereka dengan sepenuh hatinya.
Lain kali, ingatkan Jinan dan Yoongi untuk tidak bergulat di hadapan Jin dan pancinya.
"Okay, mari kita lanjutkan." Sungjae menjulurkan tangan ke depan, menghalangi pandangan Jinan yang masih saling lempar sorot tajam dengan Yoongi. Jangan sampai dua kurcaci itu kembali tubir.
"Okay, sampai mana tadi?" Namjoon tampak berpikir, untuk kesekian kalinya, sifat pelupanya membuat orang ingin melempar pria itu ke Wakanda saja.
Namun, kesalahan kedua kembali terjadi, karena yang menjawab pertanyaan Namjoon adalah Jinan, "GEOREOHIGHSCHOOL!! TADI SAMPAI GEOREOHIGHSCHOOL!"
Jin menahan tubuh Yoongi yang hendak melompat dan kembali bertumpah rontokan rambut dengan Jinan. Jangan heran, Yorobun, kedua orang miskin tinggi ini memang sudah tidak akur sejak mereka masih sebesar biji salak.
"GEOREOHIGHSCHOOL SEKOLAHANNYA IM!!!" Jinan kembali berteriak, kali ini kesabaran Yoongi sudah habis.
"GOSAH NGEGAS, BGST! GUE LAGI SAKIT GIGI!!!"
Krik/
Jangan sampai ada suara kentut seperti kejadian rapat episode pertama. Tidak, memang tidak ada suara kentut, tapi suara yang lebih buruk dari kentut, karena bisa menimbulkan perang rumah tangga ke-4 -sekali lagi, jangan tanyakan kapan ke-1, 2, dan 3 nya, karena engkau tak akan pernah mengerti-.
"Pffttt!"
"BWAHAHAHAHA!!! ANJIRUN SI CEBOL!! BISA SAKIT LU? BHAKS!" Jinan sepertinya tidak mempunyai rasa malu karena tertawa terpingkal-pingkal di depan manusia yang lebih muda, bahkan sampai ada dirtywaterpohpohpoh yang menghujami bumi dari mulut Jinan.
"AJG! TUBIR SINI LO!" Yoongi langsung manyerang Jinan dan kali ini Jin terlambat menyelamatkan dunia. Jadi, sepertinya rapat akan ditunda sampai Siwon ada di tengah-tengah mereka.
Jin baru sadar, rupanya aura gelap Siwon cukup berguna juga untuk menghindari pertumpahan rambut rontok antara dua liliput ini.
Mereka -Yoongi dan Jinan- juga lupa dengan keberadaan panci pink yang berada di tangan saudara Seok Jin yth yang siap melayang dan mendarat untuk kedua kalinya.
