(Y/N) itu polos, gampang dikibulin. Sayangnya (Y/N) punya banyak pawang, 7 oppanya, jadi ga sembarang orang bisa deket apalagi nyelakain (Y/N) seujung kukuvpun.
Maka dari itu (Y/N) sudah merasa cukup dengan kehidupannya. Tapi, asik kali ya, kalo dis...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
* * *
Sekolah langsung digemparkan dengan berita dikeluarkannya Somi dan (Y/N) yang masuk rumah sakit karena perbuatan Somi.
Murid sekelas (Y/N) pas dulu informasinya lagi dibutuhin banget, nggak ada satupun yang buka mulut, giliran udah gini, langsung deh pada gencar mulutnya ke sana sini nyeritain perilaku Somi kepada (Y/N). Emang teman yang sungguh sejati.
Tapi mereka malah salfok sama kakaknya (Y/N) yang jadi wali kemarin. Membicarakan bagaimana Yoongi terlihat tegas dan berwibawa saat berjalan dengan pakaian casualnya, dan kengeriannya pula yang langsung mendang Somi keluar dari sekolah. Namun mereka justru menanggapi hal itu adalah hal yang sangat romantis, dimana Yoongi terlihat sangat peduli dan protektif kepada (Y/N), adiknya. Apalagi wajah tampan Yoongi dan kulit putih mulusnya, ditambah ucapan salah satu murid yang mengatakan jika Yoongi adalah orang yang terkenal dalam bidang musik, dan sudah banyak memproduseri musik para artis terkenal, juga berhasil memproduseri lagunya sendiri yang berupa rap, lalu menyusul kabar bahawa Yoongi juga merangkap sebagai guru Rap anak bintang di sekolah ini, Taeyong Lee, yang selalu pulang membawa juara. Jadilah sekarang Yoongi sebagai idola baru mereka.
Saat menginjakkan kaki di sekolahnya, Jungkook sudah disuguhi keributan murid-murid yang membicarakan Yoongi maupun (Y/N). Tak jarang pula dari mereka yang mencari muka dengan mengucapkan 'GWS' untuk (Y/N) kepada Jungkook. Namun Jungkook sudah terlalu kesal dengan mereka lantaran mereka yang hanya diam saat melihat (Y/N) ditindas waktu itu.
Saking kesalnya, Jungkook sampai tak memperhatikan jalannya karena sibuk mengomel pada murid-murid yang bermuka dua itu, hingga akhirnya bahunya bertubrukan dengan seseorang, untung diantara mereka tidak ada yang terjatuh dengan tak elitnya.
Karena emang dasarnya Jungkook lagi dalam kondisi mood yang buruk, orang yang nabrak Jungkook tersebut akhirnya juga kena amukan Jungkook.
"Heh, lo bisa ga sih jalan yang bener!? Koridor masih lebar kenapa lo kudu jalan di jalur gue? Pake nabrak segala lagi. Ga tau apa mood gue lagi jelek!" Jungkook menatap kesal orang yang menabraknya itu, seorang pria dengan tinggi yang sama dengannya, mungkin lebih pendek beberapa centi darinya? Namun Jungkook baru sadar, pria itu tidak mengenakan seragam yang sama dengannya —almamater hitam— , melainkan seragam hitam putih dengan almamater biru, membuat Jungkook berasumsi jika pria itu adalah murid baru.
"Seharusnya saya yang marah-marah, kamu melangkah tanpa memperhatikan jalanmu." Pria itu menatap sinis Jungkook, seperti menadai muka Jungkook dengan baik-baik untuk ditaruh di dalam list 'buku hitam'-nya.
"Lu murid baru, ya? Pantes lu ga tau siapa gue. Kali ini lu gue maafin, deh. Tapi lain kali, kalo lu nyari gara-gara lagi sama gue, awas lu." Jungkook menunjuk pria itu, yang langsung ditepis kasar oleh pria itu.
"Kamu yang awas!" Ketus pria itu yang baru Jungkook sadari, memiliki rambut cepek setengah poni yang lucu.
"Ah... Lucunya kamu. Murid baru ga usah macem-macem ya. Oke, buddy?" Jungkook mengucapkannya dengan nada yang seakan tengah berbicara kepada anak kecil, lalu tangan Jungkook terangkat untuk mencubit pipi cubby pria di hadapannya ini.