(Y/N) itu polos, gampang dikibulin. Sayangnya (Y/N) punya banyak pawang, 7 oppanya, jadi ga sembarang orang bisa deket apalagi nyelakain (Y/N) seujung kukuvpun.
Maka dari itu (Y/N) sudah merasa cukup dengan kehidupannya. Tapi, asik kali ya, kalo dis...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠Typo(s) parah, gw males baca ulang:v jadi kalo ada typo, langsung komen ye 😅
* * *
"Noona!? Kenapa pulang!?"
"Ini rumah noona—"
"—Tapi bagaimana jika mereka datang!?"
"Apa noona harus sembunyi terus, Hyuckie?"
***
"ICK di 몬스타엑스-dong nomor 7X yang mana itu adalah alamat sebuah sekolah."
"Im Changkyun. Dia bersekolah di Georeo."
Namjoon menulis nama Im dan sekolahannya di papan tulis kecil yang dibawa Taehyung entah darimana dan itu bukan point utamanya saat ini, yang penting Namjoon harus menjalankan perannya sebagai seorang guru dadakan yang menjelaskan teorinya kepada murid-murid tuanya ini.
"Hari yang sama saat pertandingan basket antar sekolah itu, (Y/N) dan Chanu dikroyok.
Sebenarnya ada seorang anak yang menjadi sasaran utama para pengroyok itu, tapi Chanu menghentikan mereka, sehingga Chanu menjadi sasaran juga.
(Y/N) masih aman karena anak-anak Georeo tiba-tiba datang, menyelamatkan (Y/N), Chanu, dan pria malang itu. Membawa mereka ke rumah sakit.
Ternyata, pria yang menjadi sasaran utama para pengroyok tadi adalah salah satu dari anak-anak Georeo— yang datang menolong itu."
"Jangan bilang—" Semua orang menatap Namjoon cemas.
"Ya, Anak-anak Georeo itu adalah anak yang ada di dalam team basket Georeo. Dan Im Changkyun atau ICK itu adalah salah satunya."
"Jadi Im pelakunya?!" Yoongi mengepalkan tangannya, Im itu memang benar-benar pembawa masalah di keluarga Kim! Belum cukupkah dulu dan Yoongi sudah mengasihaninya? Jika kali ini Im berulah lebih jauh lagi, Yoongi tidak akan pernah melepaskannya untuk yang kedua kalinya.
"Bukan— menurutku." Ucapan Namjoon menghasilkan tatapan heran dari seluruh orang yang ada di ruangan ini, membuat Namjoon mengangkat kedua bahunya, terserah mereka ingin percaya teorinya atau tidak.
Masalahnya, Namjoon mengatakan hal membingungkan itu di depan saladnya Jin yang- "Tadi kamu bilang Im pelakunya yang memenuhi seluruh kriteria di kertas si pelapor itu. Tapi sekarang kamu bilang kalo Im bukan pelakunya!? Sebenarnya kamu ingin mengejek kami, kan!? Ngaku aja, dasar dongsaeng tidak untung ditahu! Aku tahu kamu pintar dan kami cuma punya otak yang lebih kecil dari jarinya Jimin. TAPIBUKANBEGINICARANYAJIKAKAMUMAUMENYADARKANKAMITENTANGSEBERAPA —hahhah— TENTANGSEBERAPACENTIBESAROTAKKAMI!"
Krik/
Melongo, semua orang menatap Jin yang kini tengah membenarkan lengan sweeternya yang tadi ia gulung selama sesi pertunjukan rapnya berlangsung -persis seperti seorang ahjussi saat memarahi bocah-bocah nakal yang melempari buah mangganya dengan batu. Untung Jin tidak bengek setelah meluncurkan bakatnya dalam berbicara secepat 99999999 juta cahaya itu.
