11. Hari Berkabung Nasional

948 169 0
                                    

Serangan teroris di Paris menyebab korban jiwa lain. Dengan menabrakkan ambulan ke rombongan konvoi Raja Belanda, kemudian meledakkan kendaraan tersebut. Pemimpin negara monarki konstitusional Belanda meninggal di tempat.

Raja Korea Selatan dan istrinya juga menjadi korban jiwa karena berada sangat dekat dengan ledakan. Keduanya tidak bisa bertahan dalam kondisi kritis dan meninggal dunia di hari itu juga.

Pada besoknya Park Jihoon sebagai putra mahkota diangkat dan disumpah sebagai Raja Korea Selatan yang ketiga menggantikan ayahnya ketika negara tengah berkabung, harus dilakukan agar tidak ada kekosongan kekuasaan.

Memiliki gelar baru yaitu Raja Park II, meneruskan gelar raja yang sebelumnya. Raja pertama yang berkuasa selama lima dekade bermarga Lee, jadi raja yang ketiga bergelar Raja Park yang kedua.

Perintah pertama Park Jihoon sebagai Raja Korea Selatan adalah mengadakan upacara pemakaman untuk mendiang Raja dan Permaisuri. Perintah yang kedua yaitu untuk mengibarkan bendera setengah tiang selama tujuh hari masa berkabung.

Pemakaman dilakukan di Taman Makam Pahlawan Seoul, para raja terdahulu dan pahlawan juga dimakamkan di sini.

Meninggalnya kedua orang tua adalah another level of pain. Oleh karena itu dia tidak datang di hari kepulangan jenazah Raja dan Permaisuri, tidak hadir di penobatan kakaknya menjadi raja yang baru.

Bahkan tidak muncul di publik, dia digantikan oleh saudara ayahnya untuk menemani Kak Jihoon ketika konferensi pers dan acara lain. Pangeran akhirnya muncul di pemakaman Raja dan Permaisuri.

Berpakaian serba hitam, memakai kacamata hitam akibat matanya merah karena banyak nangis. Karena juga peraturan yang tidak boleh terlalu menampakkan kesedihan di pemakaman, sewajarnya saja dan tidak berlebihan.

Orang tuanya yang sibuk aja dia selalu kesepian, apalagi sekarang sudah tiada. Dia tidak bisa melihat wajah bahagia mereka ketika lulus kuliah nanti, penobatan gelar Adipati untuknya.

𝓗𝓲𝓮𝓻𝓪𝓻𝓬𝓱𝔂

Sehari setelah pemakaman, Park Jeongwoo jatuh sakit dan dirawat Samsung Medical Center. Diawali dengan mimisan, kemudian demam tinggi di hari pertama, kemudian suhu tubuhnya perlahan menurun pada hari selanjutnya. Dokter mendiagnosa karena kelelahan, imun tubuhnya juga emang lemah jadi gampang sakit.

Tidak ada mood sama sekali untuk beraktivitas, jadi males untuk hidup. Sudah 3 hari sakit dan hari ini agak enakan.

"Bagaimana keadaan kali ini?"

"Kondisi Pangeran Park di hari ketiga ini agak lebih baik, hari ini demam menurun. Karena ada peningkatan, saya akan mengontrol satu jam lagi."

Adiknya yang terbaring lemah ngomong apa adanya, makan aja gamau, cuma bersuara kalo mau ke kamar mandi atau haus.

"Doyoung dan Junghwan akan datang hari ini."

"Terima kasih kak," lirih remaja itu.

Begitu Jihoon keluar, kedua temannya masuk. Membawa bingkisan yang tentu tidak akan dia sentuh sama sekali, mungkin nanti kalo udah sembuh.

"Gimana keadaan lo hari ini?" -Junghwan.

"Males hidup."

"Jeongwoo, Haruto nanyain keadaan lo, dia khawatir banget." ucap Kim Doyoung.

Mahasiswa fakultas kedokteran itu menunjukkan isi obrolan kekhawatiran Haruto tentangnya. Selama sakitnya dia ingin Haruto ada di sisinya, tapi tidak mau menganggu jam kuliah dan aktivitas lain.

Hierarchy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang