WARNING 🔞
MATURE CONTENT !!
SEXUAL CONTENT !!
GAY CONTENT !!
EXPLICIT CONTENT !!
Part yang memuat konten dewasa dan sensitif. Diharapkan kebijakan pembaca untuk meninggalkan part ini jika merasa tidak nyaman."Ruto, sumpah rasanya nanggung kalo lo
berhenti."Emang nanggung, karena berhenti dan tidak ada kontak penuh gairah lagi, miliknya kembali loyo. Dia juga memastikan kalo milik Haruto juga kembali loyo, keliatan kalo celana hitam itu tidak menonjol lagi.
"Kenapa kamu selalu mau melakukan ini?"
"Karena kita sudah dewasa," jawabnya ngasal.
"Baiklah, tolong jangan buat suara yang keras."
"Gak bisa lah, di situlah titik nikmatnya." Tidak habis thinking sama dominannya, polos-polos goblok. Jeongwoo belum pernah melakukan ini, baru pertama kali sama Haruto. Di situlah puncak kenikmatan ketika lehernya dicumbu, serasa terbang, makanya dia mendesah
"Pindah ke ranjang satunya aja, yang kamu dudukin kasur Asahi."
Dia beranjak pindah ke kasur yang ada boneka marshmallow putih, langsung rebahan. Haruto berada di atasnya, dengan kedua tangan sebagai penopang, jadi dia tidak ditimpa secara lansung oleh tubuh ramping Watanabe Haruto.
"Kamu yakin siap?"
"Iya Haruto sayangku, cintaku, masa depanku, suamiku dan segalanya bagiku..." Jeongwoo capek menjawab pertanyaan itu. Yang bertanya malah ragu, kan aneh.
Dengan Haruto yang berada di atasnya, dia bisa merasakan milik Haruto yang ereksi. Punya orang Jepang pasti panjang dan besar, hehe 🌚
Kedua kakinya terbuka lebar, milik Haruto yang masih terbungkus celana panjang menyentuh selangkangannya yang juga masih tertutup. Kedua tangan berada di pundak dominannya, Haruto menciumnya sekilas.
"Gimana kalo suatu saat kita tidak direstuin?"
"Gua siap pergi dari Istana, kita bisa mencari tempat tinggal yang baru."
"Dalam kesederhanaan."
"Ah iya, hidup sederhana." Tidak masalah hidup susah, yang penting sehidup semati dengan seseorang yang dia cintai.
Tanpa aba-aba mencumbunya, bahkan dia sangat terkejut dengan aksi tiba-tiba dari dominannya. Jeongwoo mengimbangi permainan, tapi dia juga pasrah ketika lidah Haruto menerobos masuk ke rongga mulutnya dan bertukar saliva.
Dia lupa kalo bibirnya akan sariawan akibat pukulan tadi.
Haruto berhenti sebentar, menarik bajunya ke atas. Bermain di noktah coklatnya, mencumbu dadanya. Karena tanggung, dia membuka keseluruhan bajunya dan melempar ke sembarang arah, keduanya kini bertelanjang dada.
Baiklah, dia tidak menyangka kalo Watanabe Haruto seganas ini kalo nafsunya lepas kontrol. Dia menjambak rambut hitam itu sekaligus mengerang ketika Haruto bermain di lehernya, mengecup hingga mengeluarkan suara keciplak dan meninggalkan bekas kemerahan.
Kemudian bermain di tulang selangkanya, meninggalkan bekas kemerahan juga
"Ahh Hah..Rutohhh." erangnya.
Aksi panas sang dominan terhenti ketika terdengar suara ketukan di pintu. Dia mengumpat dalam hati, siapa lagi yang berani menganggu.
"Siapa sih malem begini mengetuk pintu," rutuk sang dominan yang juga tidak suka diganggu.
"Entahlah... Hati-hati!!"
Dughh...
Lupa kalo ada di tingkat bawah, kepala Haruto kena rangka besi pas mau beranjak. Dia telat untuk menarik tubuh pemuda itu agar tidak mengenai rangka besi dan berakhir dengan benjol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hierarchy ✔
FanfictionKisah Pangeran dari negara monarki Korea Selatan dengan mahasiswa beasiswa, harus melewati tantangan yang sulit karena keduanya berbeda secara hierarki. Book pertama: Hierarchy Book kedua (sekuel): First Love Never Wrong. Warning!! Hanya cerita fiks...