25. Lagi dan Lagi

757 89 2
                                    

"Ruto, jujur sama gua. Ada ga cewe naksir sama lo?"

"Di tempat kerja, ada kasir perempuan yang suka sama aku, tapi aku cuek aja. Kan pernah kamu lihat sendiri isi hp aku, gak ada apapun kan?"

Di hari keciduk mesum oleh Mashiho, dia melihat chat dari perempuan teman kampus yang bahasan obrolan terlihat biasa saja dan ada juga yang diabaikan.

Seneng deh kalo gitu, berarti Haruto bukan tipe cowo yang bikin aplikasi chat jadi asrama cewe.

"Kalo Jeongwoo sendiri gimana? Pasti ada yang naksir kan, apalagi... ya gitulah."

Jeongwoo tertawa kecil karena cara pacarnya yang mengkode tentang latar belakangnya. "Semua yang suka sama gua, gua cuekin. Spill the tea dong kenapa lo trauma sama cewe."

Menyesal bertanya, karena Haruto menghela nafas dan membuang wajah. Menandakan kalo pemuda di sisinya mengalami trauma yang benar-benar trauma.

Siapapun perempuan yang bikin pacarnya trauma pasti menyesal mensia-siakan sosok hebat dan pekerja keras Watanabe Haruto.

"Baiklah, gak usah diceritakan. Lo punya gua sekarang, mari bahagia dan lupakan masa lalu."

Sementara yang lain sudah mau keluar dari kelas, Nam Dohyon berjalan ke arah mereka. "Hei, kalian berdua. Kita semua mau keluar cari sarapan, mau nitip sesuatu gak?"

"Gua nitip salam buat Noona Sandwich," jawab Haruto dan kemudian tertawa.

"Serius lah."

"Kalo gua sih gak, gaktau kalo Jeongwoo."

Apakah Haruto seperti ini? Menggoda dan berbicara tentang perempuan ketika tidak bersamanya, hanya saja sekarang lupa kalo lagi berduaan.

"Gua juga gak, sudah sarapan tadi" jawabnya.

Setelah kepergian Dohyon yang bergabung dengan teman lain, keduanya saling diam. Sebenarnya Jeongwoo mau nanya tentang noona sandwich, tapi nyoba pura-pura ngambek. Sambil scroll Instagram nunggu pacarnya ngomong duluan.

Lama-kelamaan ngambek beneran kalo pacarnya tidak peka, malah sepetti tidak mempedulikannya yang tiba-tiba diam seperti ini.

Baiklah, dia tidak suka memendam rasa penasarannya. "Ruto, Noona Sandwich siapa?"

"Karyawan stan sandwich di kafetaria."

"Dia cantik ya?" potongnya cepat.

"Kamu marah?"

Kebiasaan banget, menjawab pertanyaan dengan pertanyaan. Tapi akhirnya Haruto sadar kalo dia cemburu karena ngomongin cewe di depannya.

"Selamat pagi, maaf dengan keterlambatan saya."

Kedatangan dosen tiba-tiba mengejutkan semua yang ada di kelas. Terlebih Haruto takut dimarahin, karena beberapa teman masih di luar. Mahasiswa perempuan yang di luar langsung masuk, karena mereka tidak jauh dari kelas.

Yang ditakutkan adalah Nam Dohyon cs yang masih di luar, karena mereka baru sebentar keluar, apalagi kalo sarapan memakan waktu yang lama. Di kelas cuma ada tiga laki-laki, yaitu: dia, Jeongwoo dan Jungwon.

"Hanya segini yang di dalam kelas? Baiklah, tolong tutup pintu. Tidak ada yang boleh masuk lagi," ucap Dosen Kim. Menunjuk Jungwon untuk menutup pintu.

Pemuda itu menurut saja, merapatkan pintu agar tidak ada lagi yang masuk.

Semua pasang mata termasuk Jeongwoo memandangnya, menuntut konfirmasi ke dosen kalo masih ada yang di luar.

"Ruto, mereka yang di luar gimana?"

"Entahlah, aku juga ngeri sama dosen ini."

Mengumpulkan keberanian dan persiapan kena semprot. Haruto berdiri dan berjalan di antara kursi dan meja, Dosen Kim yang juga berdiri untuk mengajar memperhatikannya.

Hierarchy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang