Pers Istana Genting Biru mengumumkan pertunangan Yang Mulia Raja.
Hari ini ramai dengan berita tidak penting tentang kakaknya, bahkan dunia internasional juga tau. Sungguh, dia akan mengutuk Kak Jihoon kalo udah berumah tangga nanti masih ada hubungan dengan Choi Hyunsuk.
"Ruto, kakak gua aja udah tunangan, kita kapan?"
"Kita baru aja pacaran masa mau langsung tunangan?"
"Bye, males, gak asik lo." Setiap dia bercanda, Haruto selalu menganggapnya serius, begitu juga sebaliknya.
Setelah mata kuliah, dia bersama Haruto lanjut lagi ngerjain makalah di perpustakaan. Tapi sekarang santai dulu setelah tiga jam penuh ngerjain tanpa jeda, yang bikin mata sakit dan leher pegel.
"Ruto, lo ngerokok gak?"
Entah apa yang ada di pikiran pacarnya sehingga bertanya tentang kebiasaan kebanyakan laki-laki. Haruto harus jujur, daripada kegep lagi merokok. "Iya, aku merokok. Tapi untuk sekarang lagi gak dulu, karena mahasiswa beasiswa harus sehat jasmani."
"Btw, nanti libur semester lo pulang ke Jepang ya?"
"Tentu saja."
"Kampung halaman lo di mana?"
"Fukuoka."
"Oh, kalo gitu tinggal berenang aja dari Busan terus nyampe ke Fukuoka."
"Jeongwoo aja, aku mah gak mau." Kampung halamannya dan Busan sangat dekat, tapi siapa yang mau berenang ke sana. Padahal ada transportasi air yang bisa diandalkan, pemikiran Jeongwoo emang aneh.
"Ruto, nanti kalo libur semester nanti gua ikut lo ya. Gak usah naik pesawat, kita pergi ke Busan, terus naik kapal feri ke Fukuoka, gua bayarin deh. Mau gak? Harus mau ya, kalo gak mau gua ngambek."
Awalnya seperti permintaan dan di ujung malah memaksa, dia tidak diberi kesempatan untuk memberi respon. "Yaudah iya, Yang Mulia Park Jeongwoo, Prince of Joseon. Aku ikut aja, terserah kamu. Kamu yang pegang uang, jadi aku kemana aja nurut."
"Sip lah, sekalian ketemu sama Mama dan Papa mertua."
"Terserah kamu."
"Kapan semester berakhir?"
"Di kalender akademik sih 14 Juni."
"Sekarang kan sudah akhir bulan, berarti sebentar lagi dong."
"Jangan mikirin liburan, pikirin mata kuliah kamu yang mengulang."
Akhirnya Jeongwoo diam, tidak antusian lagi dengan liburan dan malah overthinking mikirin mata kuliah yang dapet nilai di bawah standar.
Melirik jam di ponsel yang menunjukkan kalo sekarang hampir sore. Mahasiswa di perpustakaan tidak seramai ketika mereka baru tiba di sini, karena semakin sore kampus semakin sepi. Setelah petang barulah ada aktivitas lagi di kampus, seperti mengajar jam malam, kegiatan rapat dan olahraga, seperti permainan bola basket dan futsal.
Dia rasa cukup sampai di sini mengerjakan makalah, besok masih bisa disambung. Menyenggol lengan pacarnya yang lagi main hp untuk ngajakin makan sekalian pulang.
"Mau makan gak? Sekalian kita pulang. Ngerjain makalah disambung lagi besok."
"Ayo."
Keduanya membereskan laptop masing-masing, masukin buku ke dalam tas, ada juga yang buku yang dipinjam dan telah dikembalikan ke rak. Seperti biasa, dia mengenakan mantel coklat favoritnya sebelum memakai ransel yang berat karena laptop.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hierarchy ✔
FanfictionKisah Pangeran dari negara monarki Korea Selatan dengan mahasiswa beasiswa, harus melewati tantangan yang sulit karena keduanya berbeda secara hierarki. Book pertama: Hierarchy Book kedua (sekuel): First Love Never Wrong. Warning!! Hanya cerita fiks...