20. Dilarang Bercocok Tanam

983 101 12
                                    

Seperti yang direncanakan di ruang obrolan, dia dan Haruto akan bermalam lagi di Istana mumpung Raja pergi. Tentu saja untuk mentuntaskan first time yang selalu tidak jadi.

Menunggu kedatangan Haruto dengan sepeda motornya di dalam Hyundai Sonata, terparkir di dekat gerbang Istana. Merk dan tipe mobil pabrikan dalam negeri ini dijual luas di global, hanya untuk pemesanan Istana didesain untuk kebal peluru dan beberapa perlindungan lain, agar keluarga kerajaan aman. Mobil dinas pejabat pemerintahan juga sama, merk Hyundai Sonata yang kebal peluru.

Pengawal mengetuk jendela dan Pangeran Park langsung menurunkan kaca. "Pangeran, ada yang datang."

Melihat ke arah kedatangan sepeda motor miliknya yang dikendarain orang ganteng yang jangkung. Haruto kalo mengendarai sepeda motor tipe sport atau naked-bike menambah kesan tampan dan gagah, jadi kakak kelas idaman kalo di cerita remaja. Naik vespa atau matic juga ganteng sih, pokoknya Watanabe Haruto ganteng, periodt.

Keluar dari mobil, memerintahkan pengawal dan supir untuk masuk duluan, biar dia sama Haruto. Kemudian menghampiri gebetannya yang turun dari sepeda motor.

Merogoh saku dan menunjukkan bungkus alat kontrasepsi berupa pengaman kepadanya.

"Untuk apa? Buang aja!" titahnya.

"Loh?"

"Kita sama-sama baru pertama kali, jadi gausah pake pengaman. Gua cuma main sama lo, tidak akan main sama orang lain. Lo adalah yang pertama dan terakhir untuk gua," ucapnya, sekaligus janji untuk dirinya sendiri.

"Serius nih?"

"Iya." Mengambil bungkus alat kontrasepsi dari tangan Haruto dan langsung dilempar ke kotak sampah terdekat, tepat banget langsung masuk.

"Ayo gaskan." Si dominan polos tapi mesum berseru.

Langsung naik ke sepeda motor dan memakai helm. Dia naik di belakang, berpegangan di pinggang pengendara. Otaknya langsung traveling, mikirin mau pake gaya apa nanti, membayangkan betapa romantisnya first time di kolam renang.

Memasuki gerbang istana, dan portal dibuka. Baru beberapa meter, sepeda motor yang dinaikkan berhenti. Melirik ke depan, Yoon Jaehyuk dan beberapa penjaga lain berdiri di depan menghalangi jalan. Pasti ada lagi gangguan yang membuat acara bercocok tanam tidak jadi untuk kesekian kalinya.

"Pangeran Park, bisa anda turun?"

Menuruti kemauan sekretaris pribadi Raja, dia turun dari kendaraan roda dua miliknya.

"Mau apa?"

"Watanabe Haruto ditolak untuk masuk Istana Genting Biru," ucap pria itu.

"Atas perintah siapa?" Dia bertanya dengan nada sedikit membentak.

"Baginda menganggapnya ancaman, saran saya bawa Haruto pergi dari sini."

Suara teriakan Watanabe Haruto membuat Pangeran Park menoleh ke belakang. Pemuda itu sudah dibekuk dengan keadaan berlutut, sedetik kemudian dihajar hingga tersungkur di aspal.

Bukan cuma dia yang marah, Jaehyuk juga memaki mereka karena menggunakan kekerasan. Jeongwoo langsung menendang untuk memberi balasan kepada penjaga yang menghajar Haruto.

Belum puas selagi emosinya masih mendidih, dia menghantam wajah penjaga tersebut dengan tinjunya. Bukan sekali dua kali, tapi membabi buta.

"Mati lo anjing!" Baguslah kalo mereka tidak berani melawan, mana ada yang berani memukulnya. Hanya Jaehyuk yang berani dan berusaha menghentikannya.

Hierarchy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang