"Terima kasih." Jawab Eunseo pelan hampir tak terdengar, menjabat tangan Bona dengan perasaan berkecamuk perang batin. Mereka saling berpelukan cukup lama seakan tak ingin terpisahkan.
"Aku tak menyesal mencintaimu." Bisik Eunseo gemetar hebat, semakin mengeratkan pelukan. Mungkin hari ini akan menjadi kenangan terakhir mereka. Ia harus kuat melepaskan Bona selamanya."Haruskah aku menculikmu?" Bona mengecup leher jenjang gadis itu, membuat Eunseo lemah dan pasrah. Bahkan ia tak sanggup menolaknya.
"Jangan membuatku gila. Segala tentangmu akan sangat aku rindukan." Mereka saling menyatukan kening, lalu Eunseo mengecupnya lembut. Membelai wajah cantik Bona lekat menatapnya.Crystal tampak tak nyaman berada di tengah mereka. Wanita itu berusaha tetap tenang. Meskipun Eunseo telah resmi menjadi miliknya. Kenyataannya Crystal tak bisa mencegah mereka, meskipun ia sangat ingin melakukannya.
"Aku sangat mencintaimu." Ucap Bona membelai wajah Eunseo berharap akan ada keajaiban. Mengetuk sekali lagi pintu hati Eunseo untuk yang terakhir. "Aku tahu semua ini salah. Sekarang kau telah menjadi milik orang lain. Namun apa aku salah karena masih mencintaimu. Aku tak mungkin sanggup tanpamu." Bona memejamkan mata, butiran bening pun jatuh tak tertahankan. Bona akhirnya menangis memeluk erat Eunseo.
"Aku tahu. Kau pasti sangat menderita. Apa yang harus aku lakukan untukmu?" Eunseo berlutut di depan Bona sangat menyesalinya.
"Aku ingin kau mati, jika aku tak bisa memilikimu." Bona kehilangan akal sehat, menodongkan pistol di kening Eunseo. Suasana pesta pun menjadi tegang dan kacau, semua orang panik. Crystal menangis ketakutan dan membujuk Bona agar menurunkan pistol. Namun wanita itu tak peduli, hanya Eunseo yang ia inginkan saat ini."Lakukanlah seperti yang kau inginkan!" Jawab Eunseo meminta Bona segera menembaknya. Gadis itu pasrah, ia tidak takut jika memang hidupnya harus berakhir di tangan Bona.
"Kau benar-benar membuatku gila, Seo! Kau tak bisa meninggalkanku." Bona menangis pilu, ia tak bisa menyerahkan Eunseo pada Crystal begitu saja."Bona, tolong hentikan! Sadarlah!" Teriak Crystal sangat takut jika Bona benar-benar bertindak nekat. "Diamlah! Atau aku akan membunuhmu lebih dulu." Ancam Bona mengarahkan pistol pada Crystal.
"Tidak! Aku mohon jangan lakukan!"
"Jangan melibatkan orang lain. Yang kau inginkan hanya aku." Eunseo mengambil tangan Bona dan mengarahkan pistol di dadanya.
"Tembak aku sekarang!" Teriak Eunseo pasrah."Aku mencintaimu. Kembalilah! Hanya aku tempatmu kembali." Bona membelai Eunseo, mendekatkan wajah lalu mencium bibir gadis itu tanpa ragu. "Maafkan aku, Sayang." Bisik Bona menangis memeluk Eunseo. Perlahan menarik pelatuk pistol dan terdengar suara tembakan memecah keheningan.
Seketika semua orang histeris, mereka tak menduga Bona benar-benar akan melakukannya. Tubuh Eunseo jatuh terkapar lemah di lantai bermandikan darah segar. Gadis itu menatap nanar Bona menahan kesakitan, tengah sekarat. Tangannya berusaha meraih wajah Bona, lalu matanya terpejam dan tak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[18 ] AND STILL STUPID™ | Chapter II
Fanfiction"Will you love me? I swear I'll make you love me one day." | gxg |