[18] And Still Stupid |15

6.1K 208 16
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

"Selamat pagi, Sayang!" Sapa Bona riang dan menjatuhkan tubuhnya menindih Eunseo.
"Aduh! Cobaan apa lagi ini? Kamu pikir tubuhmu seringan kapas apa?!" Protes Eunseo, dengan susah payah menahan tubuh Bona.


"Kalau itu mau kamu, ya anggap aja aku seringan kapas. Mudahkan?"

"Oh! Obat warasnya udah habis kayaknya. Mau ngapain sih?"

"Sarapan aku, mana?" Bona memonyongkan bibir meminta cium. "Sarapan? Tolong ya nggak usah mesum. Gue bukan pelampiasan nafsumu."
Bona tertawa, "Tapi aku suka godain kamu."

"Terserah. Tapi gue nggak tertarik sama situ. Minggir!"

"Nggak mau."

"Gue bilang minggir!"

"Aku bilang nggak ya nggak!"

"Ih, dasar batu!"

"Cium dulu, Sayang?"

"Ogah!"

"Cepetan! Cium dulu."

"Minta sana sama pacar kamu."

"Maunya sama kamu, Sayang."

"Bibir gue bukan untuk di obral. Jadi pilih mana, turun sendiri atau gue tendang?!"

"Aku golput aja."

"Turun! Berat tau!"

"Yaudah! Aku yang di bawah kalau tubuh aku berat, bagaimana?"

"Lu tuh ya, pantasnya di bawah tanah sekalian."

Muach!

Eunseo mengerjap kaget tiba-tiba Bona menciumnya, "Wajah kamu tuh nggak cocok ngomong kasar, jadi aku hukum." Kata Bona lembut mengusap wajah polos Eunseo. Dan mengecup sekali lagi bibir mungil itu lalu kabur sebelum Eunseo tersadar.
"Aaaa.. Mama, aku ternodai!" Teriak Eunseo tak berdaya seperti kalah taruhan. Entah harus senang atau sedih, bibirnya sudah tidak suci lagi. Gadis itu hanya bisa meratap sedih menyesali yang terjadi dan mengutuk Bona.

_____

"Sayang, kamu yakin nggak sarapan dulu? Aku udah pesan makanan lho, sebentar lagi sampai." Tawar Bona pada Suzy yang sedang sibuk merias wajah, mengamati sang princess dengan kagum. Untuk seorang model seperti Suzy, berhias atau tidak tetap tak mengurangi atau melunturkan kecantikannya.

"Aku nanti sarapan di mobil, Beb! Terpenting jatah sarapan aku jangan lupa." Kata Suzy mengerlingkan mata genit menggoda Bona. Membuat wajah Bona memerah karena malu sekaligus senang. Suzy selalu memperlakukan dirinya sangat spesial, andai Eunseo bisa selembut Suzy.

"Kok bengong? Mikirin apa, hayo?!" Gertak Suzy, mencolek bahu Bona yang sedang melamun berandai-andai sikap Eunseo semanis Suzy.
"Ah! Kamu sudah selesai. Ayo kita berangkat sekarang." Ajak Bona menggandeng tangan perempuan cantik itu, mengalihkan topik pembicaraan. "Oke! Lagian ini juga waktunya udah mepet, jadi kita harus tepat waktu tiba di bandara." Suzy meraih ponsel dan tas di atas ranjang, melenggang keluar dari kamar.

[18 ] AND STILL STUPID™ | Chapter IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang