____
"Kau sudah bangun?" Eunseo mengerjapkan mata, memperjelas sosok tak asing di hadapannya.
"Ah! Rupanya kau. Kau sedang mengejekku?" Eunseo perlahan duduk, menopang punggung dengan bantal. Ia tidak merasa terkejut, Suzy datang menjenguknya."Aku cukup senang melihatmu masih hidup."
"Apa Bona yang memintamu?"
"Sebenarnya aku sangat sibuk, karena dia terus merengek membuatku pusing. Terpaksa aku datang."
"Dia sangat beruntung memilikimu."
"Kau tidak marah? Padahal dia ingin melenyapkanmu."
"Untuk apa aku marah, apapun yang terjadi takkan mengubah keadaan, bukan?"
"Cukup menarik. Apa kau tidak khawatir dia akan berakhir di penjara? Aku tidak bisa membayangkan betapa marahnya Crystal. Atau kau memang sengaja ingin memasukkan Bona ke penjara? Kau bisa saja berpura-pura?"
"Apa alasanku melakukan itu semua? Apa kau pikir aku sejahat itu hingga aku harus berdrama seperti ini."
"Hanya kau yang tahu isi hatimu yang sebenarnya. Aku hanya ingin melindungi Bona. Tolong cabut laporanmu ke polisi! Jika kau benar-benar peduli dengan Bona."
"Aku tidak melakukannya."
"Bagaimana dengan Crystal? Aku tidak bisa menjamin dia akan tinggal diam dengan kasus ini. Dan kau tahu sekarang polisi sedang bergerak mengejar Bona. Tidak bisakah kau menyuruh Crystal agar diam. Sebenarnya aku muak berurusan dengan kalian."
"Aku akan berbicara dengan Crystal."
Tiba-tiba pintu terbuka dan Crystal masuk membawa paper bag makanan untuk Eunseo. Sontak Suzy panik menyembunyikan wajah.
"Apa tidurmu nyenyak, sayang? Oh, rupanya ada dokter disini. Bagaimana keadaannya, Dok?" Tanya Crystal meletakkan paper bag, menghampiri Eunseo lalu mengecup keningnya.
"Mengecewakan sekali, dia selamat."
"Yah! Dasar bajingan! Berani sekali kau datang kemari?" Teriak Crystal seketika tersulut emosi saat melihat ada Suzy. Wanita itu tanpa ampun meraih kasar kerah kemeja Suzy, sangat marah.
"Dimana kau menyembunyikan Bona? Kau bersekongkol kan merencanakan pembunuhan Eunseo?"
"Aku tidak tahu."
Plak!
Sebuah tamparan menyambut wajah cantik Suzy, gadis itu hanya meringis muak.
"Kau jangan berpura-pura. Aku yakin wanita itu bersamamu."
"Lalu jika dia bersamaku, kau mau apa? Kau punya cukup bukti bisa menjebloskanku ke penjara? Tidak semudah itu, Nona."
"Cepat katakan dimana dia?"
"Ah! Membosankan!" Suzy menguap bosan, menyingkirkan tangan Crystal menjauh.
"Jangan sentuh apapun milikku atau kau akan menyesal." Suzy meyisir rambut dengan jari, merapikan kembali baju. Ia tak suka saat orang asing menyentuh tubuhnya tanpa izin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[18 ] AND STILL STUPID™ | Chapter II
Fanfic"Will you love me? I swear I'll make you love me one day." | gxg |