"Sayang!"
"Apa sih?!"
"Sayang aku! Udah dong ngambeknya. Nanti aku beliin eskrim deh. Mau, ya?" Kata Bona menarik-narik ujung seragam Eunseo dengan pose imut yang menggemaskan. Mencoba merayu gadis itu, namun hasilnya nihil. Eunseo melipat tangan di depan dada, super jutek. Gadis itu nampak menyeramkan jika sedang marah, membuat nyali Bona ciut.
"Sayang, smile!"
"Nggak lucu."
"Aku imut begini masa nggak lucu sih, sayang."
"Terserah kata lo!"
"Ih, jahat! Bunny nangis nih."
"Bodoamat!"
"Kamu kenapa sih? Lagi PMS ya? Aku kan udah minta maaf."
"Minta maaf aja sana tuh sama tiang listrik."
"Orang gila dong aku. Ih, sayang!"
"Nggak usah sebut aku 'sayang', aku muak pengen muntah dengernya."
"Kamu hamil? Jangan marah-marah terus nanti dede dalam perut kamu stres. Iya kan sayang, say hello to mommy!" Goda Bona mengusap perut rata Eunseo.
"Nggak usah sentuh-sentuh!" Eunseo menepis tangan Bona menjauh."Ya ampun, sayang. Udah dong, aku tahu kamu marah tapi mau sampai kapan? Aku kangen kamu." Bona merangkul leher gadis itu frustasi, menenggelamkan wajah di dada Eunseo putus asa. Bona kehabisan cara untuk meluluhkan hatinya, rasanya ingin menangis saja.
"Sayang, ngomong dong! Aku menyesal. Sumpah aku janji demi kamu, aku nggak akan mengulanginya lagi. Please!"
"Kita pulang ya." Bona menangkup wajah gadis itu yang tak tersenyum sedikitpun. Eunseo memalingkan wajah ke tempat lain tak mau melihat Bona. Perempuan itu semakin merasa bersalah, tak pernah ia melihat Eunseo semarah itu padanya.
"Sayang, sebentar lagi mau hujan. Pulang yuk! Aku minta maaf, sayang. Aku benar-benar sedih kalau kamu kayak gini. Aku harus bagaimana supaya kamu mau maafin aku." Eunseo merogoh saku roknya, mengambil ponsel. Ia menerima telepon seseorang dan tak menanggapi permintaan maaf Bona.
"Aku di halte. Jemput aku sekarang." Kata Eunseo mengakhiri panggilan dan melonggarkan pelukan Bona. Gadis itu berdiri di trotoar seperti sedang menunggu seseorang. Jelas Bona cemburu dan curiga, ia yakin 100% pasti Crystal yang menelepon Eunseo.
"Oh, jadi ceritanya kamu mau balas dendam sama aku. Oke, silakan." Sewot Bona marah dan tak terima jika Eunseo lebih memilih berbicara dengan Crystal di banding menyelesaikan masalah dengan dirinya. Eunseo memasang earphone mengabaikan Bona, anggap saja ia tak melihat dan mendengar suara perempuan itu.
"Seo! Selangkah aja kamu pergi sama dia, jangan harap kamu bisa pulang ke rumah kita." Ancam Bona tak tahu harus bagaimana mencegah Eunseo pergi. Selang beberapa saat, mobil Crystal tiba. Tanpa bicara sepatah katapun, Eunseo meninggalkan Bona. Ia bisa melihat Eunseo begitu sangat marah padanya, Bona hanya pasrah tak kuasa lagi menahan gadis itu pergi. Meskipun ia sangat ingin mencegahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[18 ] AND STILL STUPID™ | Chapter II
Fanfiction"Will you love me? I swear I'll make you love me one day." | gxg |