Bugh!
Sebuah pukulan keras tongkat bisbol menghantam pundak Crystal. Dalam satu pukulan, wanita itu seketika tak sadarkan diri. Tubuhnya melemah dan jatuh pingsan di atas tubuh Eunseo yang setengah polos.
"Siapa kau?!" Tanya Eunseo panik melihat Crystal tak sadarkan diri. Perempuan bercadar hitam itu pun menoleh ke arah Eunseo. Perempuan itu menyeret tongkat bisbol, berjalan mendekati Eunseo yang ketakutan. Bagaimana jika nasibnya sama dengan Crystal.
"Ikut denganku jika kau ingin selamat!" Ancam perempuan itu, menarik paksa Eunseo. Menyuruh gadis itu agar menuruti segala perintahnya.
"Aku tak mau! Jangan bermacam-macam denganku. Polisi sebentar lagi akan datang menangkapmu."
"Jangan membantah! Cepat ikut aku!"
"Tidak! Tolong! Ada maling!"
"Jangan berisik! Atau aku akan memukulmu juga." Perempuan itu menyeret Eunseo keluar kamar. Karena Eunseo terus melawan dan berteriak, terpaksa perempuan misterius itu memukul Eunseo. Dan gadis itu pun akhirnya melemah lalu tak sadarkan diri.
"Kau sangat merepotkanku." Dengan santai, perempuan itu memasukkan tubuh Eunseo ke dalam mobil. Dan membawanya kabur dari rumah mewah Crystal.
***
"Kepalaku!" Eunseo tersadar dan membuka mata, kepalanya masih terasa pusing akibat pukulan tadi. Gadis itu terdiam mengedarkan pandangan ke setiap sudut ruangan. Asing, ia berada dalam kamar orang lain.
"Kamu sudah sadar, syukurlah." Terdengar suara seseorang persis di samping Eunseo, sontak gadis itu menoleh penasaran.
"Apa kepalamu masih sangat sakit? Maaf, aku memukul terlalu kencang." Kata Bona khawatir, jika terjadi hal buruk pada Eunseo. Mengusap puncak kepala gadis itu, namun Eunseo menepisnya dengan cepat."Yaa! Kenapa aku ada di tempatmu?" Seketika Eunseo memaksa bangun, namun tiba-tiba kepalanya pusing. Eunseo mengurungkan niat,terbaring lemah di sisi Bona yang tersenyum senang. "Jangan terlalu banyak bergerak dulu, Sayang." Goda Bona masih bisa bercanda di saat seperti itu.
"Kau keterlaluan! Apa yang kau lakukan ini kriminal? Aku pastikan polisi akan datang menangkapmu."
"Aku tidak melakukan kejahatan. Aku hanya ingin melindungi apa yang menjadi milikku. Harusnya kamu berterima kasih padaku."
"Kenapa aku harus berterima kasih padamu? Kau telah memukul Crystal dan menculikku juga."
"Aku tidak menculikmu, Sayang. Jangan berpikir seolah aku ini seorang penjahat di matamu. Aku hanya memindahkan dan meminjammu dari perempuan rubah itu."
"Kau gila!"
"Jangan marah-marah terus, aku tak mau bertengkar denganmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[18 ] AND STILL STUPID™ | Chapter II
Fanfiction"Will you love me? I swear I'll make you love me one day." | gxg |