Suasana sekolah begitu ramai karena hari adalah pemilihan ketua OSIS di salah satu SMA Negeri terkenal di kota Bandung. Segerombolan siswa yang dicap badboy oleh guru-guru itu dengan santai berjalan ditengah lapang sambil melambaikan tangan mereka. Teriakan ramai dari siswa siswi lain membuat mereka terlihat semakin pede.
"Tes tes!! Kepada Aran dan kawan-kawan mohon cepat duduk dan jangan menebar pesona di tengah lapang. Terimakasih." ucap seorang anggota OSIS dari podium.
"Yaelah si Marsha ganggu aja orang lagi asik-asik dadah-dadah juga." kata Ollan.
"Udah udah kita duduk aja, gua mau liat bidadari maparin visi misinya abis ini, ayo anak-anak babi." ucap Aran sambil berlalu pergi menuju bangku penonton.
"Yeuu disebut anak babi sama anak setan." ucap Flora.
Mereka pun mengikuti Aran untuk duduk di bangku paling depan. Pemilihan ketua OSIS kali ini bukan di lapangan luar melainkan di lapangan basket dan itu usul dari Aran agar bidadari yang ia sukai tidak kepanasan.
"Eh Ran, kakak lo kesini ga buat liat pemilihan OSIS?" tanya Oniel, Aran menggeleng.
"Dia lagi sibuk rapat BEM buat acara seminar katanya, tapi kalau keburu kayaknya dia bakal kesini deh, soalnya dia rapat dari jam 7 pagi." jelas Aran.
"Sibuk banget jadi presbem ya, Ran." Aran mengangguk setuju dengan pernyataan Flora.
"Kadang dia ga pulang ke rumah cuman buat beresin persiapan kegiatan doang, untung aja kagak kena marah papi sama mami." lanjut Aran.
Seorang gadis dengan wajah chineese maju ke tengah lapang sambil memegang mic dan kertas nama-nama kandidat calon ketos.
"Selamat pagi menuju siang rekan-rekan sekalian, terimakasih telah menyempatkan waktu untuk hadir di acara Debat kandidat dan pemilihan kandidat Ketua dan wakil ketua OSIS SMAN 1 Bandung." ucap Marsha selaku MC.
"Saya haturkan hormat bagi guru-guru sekalian dan demisioner OSIS yang sudah menyempatkan waktunya untuk hadir." seketika Aran mencari keberadaan kakaknya itu dan dengan santainya Vion selaku demisioner duduk didekat ayah Gita selaku kepala sekolah.
"Muke gile cepet bener tuh orang nyampe sininya." ucap Aran sambil menggelengkan kepalanya.
"Berwibawa banget kak Vion padahal cuman pake kaos sama denim doang, beda banget sama adeknya yang ehem." ucap Flora.
"Baik selanjutnya kita panggilkan para kandidat calon ketos dan waketos. Kandidat pertama ada Fiony dan Freya. Kandidat kedua ada Azizi dan Christy. Dan kandidat ketiga ada Chika dan Amanda. Silahkan untuk masuk dan duduk di tempat yang sudah disediakan."
Para kandidat pun duduk di tempat masing-masing. Mata Aran tak lepas dari Chika, sangat anggun dengan tangan yang memegang beberapa kertas. Mata Chika menelusuri lapangan basket seperti mencari seseorang. Matanya tertuju pada lelaki yang duduk didekat kepala sekolah dengan meja yang bertuliskan 'DEMISIONER OSIS'.
Lelaki yang dahulu pernah menjabat sebagai ketua OSIS itu duduk dengan sangat sopan dan berwibawa. Chika selalu mendengar cerita Vion dari teman-temannya, katanya selain tampan dan berwibawa ia juga sangat ramah, baik, dan sopan. Tak salah jika banyak sekali yang menyukainya.
Acara pun dimulai dengan sambutan dari kepala sekolah, ketua OSIS yang akan lengser dan demisioner.
Semua murid sangat terpukau saat Vion menyampaikan sambutannya.
"Selamat pagi teman-teman SMANSA Bandung yang saya banggakan dan kepala sekolah yang saya hormati beserta jajarannya. Saya disini sebagai demisioner OSIS yang juga mantan ketua OSIS beberapa tahun lalu. Saya sangat berharap siapapun yang terpilih nanti mohon kerja samanya untuk terus maju dan berkarya juga menjadi panutan siswa siswi lain. Untuk mempersingkat waktu tidak banyak yang saya sampaikan, selanjutnya saya serahkan kepada MC terimakasih." Vion pun kembali ke tempat duduknya.
Acara selanjutnya yaitu pemaparan visi misi kemudian dilanjut debat kandidat.
Saat debat kandidat pun mata Chika tak lepas dari Vion, pesonanya membuat Chika penasaran dengan sosok most wanted itu. Tanpa Chika sadari ada Aran yang memandangnya kagum, bahkan pujian dari mulut Aran tak henti-hentinya terucap.
***
Acara demi acara sudah selesai dan kini waktunya pengumuman kandidat ketua dan wakil ketua OSIS terpilih.
"Baik acara demi acara telah selesai satu persatu, sekarang giliran pengumuman kandidat terpilih sesuai voting online ya." ucap Marsha.
Aran dan teman-temannya kini berpindah tempat duduk jadi dibelakang Vion agar lebih dekat melihat Chika. Wajah tegang dari masing-masing kandidat sudah tak dapat disembunyikan lagi, tapi berbeda dengan Christy dan Zee, mereka dengan santai menggambar hewan-hewan diatas kertas bekas visi misi.
"Kandidat pertama dengan jumlah vote 235." beberapa siswa dan siswi tepuk tangan, mungkin diantaranya PRF atau pengagum rahasia Fiony.
"Kandidat kedua dengan jumlah vote 1.579." Christy dan Zee yang merasa kandidat kedua pun terkejut dengan menampilkan wajah polos mereka, seketika lapangan ramai dengan tawa dari siswa siswi.
Semua kembali tegang saat Marsha akan membacakan jumlah vote kandidat terakhir yaitu Chika dan Amanda.
"Bismillah kepilih, ayo ayo Chika ketos yok." bisik Aran dan diaminkan oleh teman-temannya, sedangkan Vion hanya tersenyum di balik maskernya.
"Vote terakhir dari kandidat nomor tiga dengan jumlah vote 1.780." semua yang memilih kandidat terakhir pun bertepuk tangan sambil berdiri dan menyerukan nama Chika, termasuk Aran.
"Woah!! Alhamdulillah ayang gua jadi ketos." teriak Aran di belakang Vion.
"Silahkan kepada demisioner dan ketos terdahulu untuk menyampaikan pepatah pada kandidat terpilih." Vion pun menunjuk Gita, tetapi Gita malah mendorong Vion jadilh ia yang maju.
Vion membuka maskernya dan tersenyum membuat kaum hawa berteriak histeris.
"Selamat kandidat ketiga Chika dan Amanda, semoga visi misi kalian yang dipaparkan tadi bukan hanya formalitas saja, kalau ada yang ingin ditanyakan bisa ke Gita atau ke saya langsung terimakasih." ucap Vion sambil menjabat tangan keduanya.
"Silahkan Chika sebagai ketua OSIS bisa menyampaikan sepatah dua patah kata." ucap Marsha sambil memberikan mic pada Chika.
"Halo," sapanya sambil tersenyum.
"Masyaallah Chika cantik banget, hai sayangku." teriak Aran, Chika hanya memutar bola matanya malas.
"Terimakasih atas doa dan dukungannya dari keluarga aku, dari guru-guru dan dari kepsek yang senantiasa dukung aku terus. Makasih juga kak Gita yang udah percaya sama kita, makasih juga kak Vion yang udah ngasih wejangan tadi, makasih buat teman-teman aku semuanya. Aku ga nyangka bakal kepilih jadi ketos tahun ini, ga banyak juga yang mau aku sampaikan pokoknya makasih banyak dan mohon kerjasamanya untuk aku dan Amanda." ucapnya sambil membungkukkan badan. Semua orang bertepuk tangan atas kemenangan Chika.
Acara pun selesai, Marsha selaku MC resmi menutup acara hari ini dengan penampilan musik dari dua bersaudara yaitu Vion dan Aran.
"Sebelumnya selamat buat neng Chika yang kepilih jadi ketos, ini ada persembahan spesial dari kita berdua." ucap Aran.
Keduanya bernyanyi dengan sangat santai membuat siapapun yang melihatnya jadi terpikat. Pesona kedua adik kakak ini sangat kuat, tetapi Chika tetap fokus pada Vion.
"Kak Vion ganteng banget ya, pantes aja dia banyak disukain cewek-cewek luaran sana." ucap salah satu siswi didekat Chika.
"Tapi denger-denger kak Vion udah punya pacar dan mereka lgi ldr-an."
***
Yeayy, cerita ketiga yang menurut gua ini masuk di otak gua di bandingkan mafia-mafiaan.
btw guys minal aidzin wal faidzin, selamat lebaran bagi yg merayakan.
TBC~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone (?) [VIKUY]
Teen FictionKisah tiga manusia yang terjebak cinta segitiga. "maaf, aku ga bisa apa-apa." "pergilah, dia rumahmu yang sebenarnya."