Matahari menyambut pagi seorang lelaki dengan wajah tampan dan tubuh ideal. Ya, Vion. Ia baru saja selesai gym di ruang gym pribadinya dirumah. Vion memang sangat merawat kesehatan tubuhnya. Selesai gym ia langsung membersihkan wajahnya dengan sabun pencuci muka, kemudian memakai beberapa skincare. Selain merawat tubuhnya, Vion juga merawat wajanya agar tetap sehat.
Hari Rabu adalah hari dimana kegiatan Vion yang sangat padat, mulai dari rapat dengan demisioner BEM, demisioner kampus, para dosen, anggota BEM, dan aliansi BEM.
"Banyak banget acara hari ini, bisa-bisa gua ga balik lagi nih ke rumah." ucapnya sambil melihat jadwal di iPad miliknya.
Vion sempat ditawarkan asisten pribadi oleh papinya, tapi ia menolak karena ia masih bisa melihat jadwal walaupun kadang melewatkan makan siang dan makan malam.
"Eh gua belum ngabarin Mira lagi dari kemarin." gumamnya dam langsung mengirim pesan singkat pada Mira.
Amirah Fatin adalah kekasih dari Vion, dulu mereka satu sekolah tapi karena kuliah mereka harus terpisah jarak. Mira lebih memilih impiannya untuk kuliah di Jawa Timur di bandingkan di sekitar Bandung atau Jakarta. Mira sempat gapyear karena menyelesaikan project dancenya dan sekarang ia mahasiswi semester 2.
Vion dan Mira belum sempat bertemu selama hampir dua tahun ini, karena Vion yang selalu sibuk dengan berbagai kegiatan kampus maupun luar kampus. Vion hanya bisa mengirim pesan singkat saja jika sempat.
Hubungan mereka juga sempat kandas, namun kembali menjalin lagi, Sudah berkali-kali mereka putus nyambung hanya karena hal sepele.
"Giliran gua ngabarin aja anaknya ilang hadeh." ucapnya.
Vion menyiapkan beberapa barang yang akan dibawanya ke kampus, kali ini bukan denim yang membalut tubuh kekarnya melainkan kemeja BEM. Terlihat sangat gagah dan lebih berwibawa dengan sneakers putih, celana jeans hitam dan tas tangan hitam yang membuatnya elegan.
Vion pun turun dari lantai atas menuju lantai bawah untuk sarapan pagi bersama papi, mami dan adiknya.
"Pagi mi, pi, bocil." sapanya sambil mencium mami papinya dan mengacak rambut Aran.
"Pagi sayang." ucap maminya.
"Ih rambut gua berantakan nih." gerutu Aran, Vion hanya terkekeh.
"Kakak ada kegiatan apa aja hari ini?" tanya Ve.
"Ada rapat sama demisioner BEM, demisioner kampus, dosen-dosen, anggota BEM, sama aliansi BEM, mi." ucap Vion.
"Ck ck ck, orang sibuk banget nih kakak gua." kata Aran sambil menggelengkan kepelanya.
"Nanti juga kamu ngerasain kok, papi dulu kayak kak Vion loh kemana-mana rapat kampus belum lagi rapat di kantor gantiin kakek kamu." sambung Devan, papi dari Vion dan Aran.
Oh iya, sebelumnya perkenalkan Jessica Veranda atau lebih dikenal dengan nama Ve, ia adalah mami dari Vion dan Aran. Ia juga seorang model terkenal, tak jarang jika dirinya selalu banjir job. Kemudian Devan Mahendra Putra adalah suami dari Ve, ia juga seorang pengusaha terkenal. Perusahaannya bergerak di bidang pangan, bahkan sudah banyak mengendorsse artis-artis luar negeri untuk mempromosikan makanan dari perusahaannya.
"Ga ah, aku maunya jadi mahasiswa biasa aja terus punya cafe sendiri terus nanti nyanyi di cafe kan seru." ucap Aran
"Eh geng motor lo masih ada ga dek?" tanya Vion, Aran mengangguk.
"Kenapa? mau reunian lo sama mereka?" Vion tersenyum tipis dan mengangguk.
"Boleh deh, nanti malming suruh pada kesini ya mumpung gua kosong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone (?) [VIKUY]
Teen FictionKisah tiga manusia yang terjebak cinta segitiga. "maaf, aku ga bisa apa-apa." "pergilah, dia rumahmu yang sebenarnya."