13

111 14 2
                                    

Hari Senin yang cukup cerah, tapi tidak bagi seorang gadis yang sudah menjabat sebagai ketua OSIS, ia sangat benci hari senin karena harus menghukum siswa siswi yang telat belum lagi beberapa pelajaran yang tak ia sukai.

"Chika sayang ayo turun kita sarapan dulu." ucap sang mami dari balik pintu kamarnya.

"Iya Mih bentar masih siap-siap, nanti aku langsung turun kok." jawabnya.

Memang sebelum ia menjabat jadi ketua OSIS ia sudah tak suka dengan hari Senin, bahkan ia sangat ingin sekali jika hari Senin dihapus dari kalender.

"Males banget sih, kenapa coba harus ada hari Senin? Tapi kalau Seninnya sama kak Vion gua rela deh tiap hari diganti jadi Senin juga." ucap ya didepan kaca.

"Eh kan jadi inget pas hari Sabtu meluk si ganteng, aduh cakep banget sih kak Vion kan gua jadi makin makin."

"YESSICA AYO MAKAN NANTI KAMU TELAT SEKOLAH!" teriak sang mami dari bawah.

"IYA MAMI!!" jawabnya, ia pun langsung menyelesaikan kegiatannya kemudian turun kebawah untuk sarapan dengan Aya.

"Berangkat sama siapa?" tanya.

"Sendiri dong, paling naik taksi."

"Ga bareng Vion?" Chika menggeleng.

"Orang kak Vion kuliah masa Chika minta bareng, kan beda arah kampus sama sekolah." Aya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Kamu mau tau ga kak, Vion itu salah satu anak yang berpotensi banget buat sekolah dan keluarganya, walaupun ada adik laki-lakinya tapi dia benar-benar dipercaya banget sama mami papinya." jelas Aya.

"Mami tau banget ya soal keluarga kak Vion." Aya mengangguk.

"Dari kecil itu Vion udah sering ketemu mami, tapi karena dulu ada kerjaan orang tuannya jadi kita jarang ketemu gitu." Chika beroh ria.

"Tapi itu kak Vion sama Aran beneran adik kakak?" Aya kembali mengangguk.

"Mereka sempet kepisah gitu gara-gara Aran ikut ke Korea sama mami papinya, terus Vion disini sama kakeknya atau om nya gitu mami lupa, pokoknya setelah itu udah jarang ketemu lagi sama Vion."

"Eh mami tau ga kak Vion udah punya pacar?"

"Setau mami sih udah punya, lagi ldr sih katanya tapi ga tau siapa namanya, kalau ga salah pernah ketemu sama mami deh pacarnya itu." Chika melotot.

"Serius?!" Aya mengangguk santai.

"Cantik ga?" Aya mengangguk lagi.

"Ih mami seriusss."

"Iya astaga mami serius, pacarnya cantik terus baik lagi pernah ngopi bareng mami sama Vion."

"Gimana ceritanya bisa ngopi bareng?" sepertinya Chika sangat kepo dengan sosok Mira yang sudah bertemu dengan Aya.

"Jadi waktu itu mami pulang ngantor terus ga sengaja liat Vion di sekitar kantor, kan mami karyawannya mba Ve alias maminya Vion, nah ternyata Vion lagi mampir ke kantor katanya sih abis nganterin berkas gitu kebetulan juga waktu itu lagi hujan jadi Vion ngajakin mami ngopi di kantin kantor, terus ga lama Vion ngajakin pacarnya itu eh kenalan deh sama mami pas ngopi." jelas Aya.

"Terus ciri-ciri pacarnya kak Vion itu kayak gimana?"

"Ih kepo banget deh anak mami ini."

"Ih mami kasih tau dong please, Chika mau memaksakan buat kak Vion nih." Aya terkekeh.

"Dengerin mami ya, kalau kamu suka dia kamu ga perlu jadi orang lain, cukup jadi diri sendiri aja. Soal dia yang bakal nerima kamu atau ngga itu belakangan, yang penting kamu udah jadi diri sendiri."

Friendzone (?) [VIKUY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang