2

200 17 4
                                    

Semua murid sudah kembali kerumah masing-masing kecuali beberapa panitia acara, Vion, Aran, Gita, Chika, Amanda dan teman-teman Aran. Mereka sedang membicarakan terkait OSIS kedepannya.

"Kalau kamu mau menghubungi saya perihal OSIS bisa minta bantuan Aran ya, Aran ini asisten pribadi saya." ucap Vion, Aran melotot.

"Mana ada, enak aja lo. Gua adeknya Vion, Chik jadi kalau kamu ada yang mau ditanyain ke Vion bisa lewat aku, nanti aku bantuin." jelas Aran.

Chika cukup terkejut dengan perkataan Aran, ia kurang percaya bahwa Aran adalah adik dari Vion lelaki yang ia kagumi karena wibawa dan cara bicaranya yang sopan.

"Aran emang adik saya, tapi memang banyak orang yang tidak percaya karena kita saudara. Soalnya waktu dulu kita sempet kepisah karena kerjaan mami dan papi jadilah kurang interaksi antara kita dan kemiripan muka." jelas Vion, semua yang ada disitu mengangguk.

"Eh kak, lo kapan mau ke Jatim nemuin kak Mira?" tanya Aran.

"Kalau urusan di kampus udah beres, gua udah kangen banget soalnya sama dia." kata Vion.

"Gua ikut dong kak ke Jatim, udah lama gua ga liburan." sambung Gita.

Chika dan teman-temannya yang lain hanya menyimak obrolan mereka bertiga, ia bahkan bisa menebak bahwa yang sedang mereka bicarakan adalah pacar dari Vion.

"Yaela kita libur masih lama kali kak Git, udah pengen liburan aja lo." ucap Aran.

Vion melirik jam tangannya dan waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang.

"Gua harus balik ke kampus, abis ini ada pertemuan sama beberapa dosen buat ngomongin seminar minggu depan." ucap Vion.

"Tiati ye, jaga kesehatan lo jangan lupa makan sama minum vitamin." ucap Aran, Vion hanya mengangguk sambil berlalu pergi.

"Kak Vion sibuk banget ya." ucap Amanda.

"Iya, orang dia presiden BEM Universitas makanya dia sibuk banget." ucap Flora.

Kebenaran yang Chika baru ketahui lagi, ternyata Vion adalah seorang presbem yang dimana tugasnya lebih berat dari seorang ketua OSIS.

"Btw, Ran kakak lo ngambil jurusan apa kuliahnya?" tanya Amanda.

"Dia ngambil manajemen, katanya biar bisa jadi manager." jelas Aran.

Memang keluarga Aran ini cukup terpandang dikalangan pebisnis, bahkan keluarganya ini masuk dalam kategori keluarga terkaya ke 2 seAsia. Memang tak banyak teman-temannya tahu karena ia dan Vion sengaja menyembunyikan identitas keluarganya.

"Eh guys, aku pulang duluan ya harus ngerjain pr nih buat besok." pamit Chika.

"Kak Chika bareng Aa Aran aja yuk, sekalian mau pulang juga kok." ajak Aran.

Chika menggeleng. "Ga usah, Ran." ucapnya.

Chika pun langsung berlari dengan beberapa buku ditangannya.

"Gua duluan ya, bye." pamit Aran mengejar Chika.

Teman-temannya menggeleng melihat kelakuan Aran yang sangat bucin pada Chika.

"Tuh anak ga ada abisnya ya ngejar Chika mulu, udah pernah ditolak juga tetep aja ngejar."

***

"Kak Chika tunggu, tunggu dulu. Hah... Hah... Hah..." Aran berusaha mengatur nafasnya dan Chika sudah berhenti berlari.

Chika membalikkan badannya dan menghadap Aran yang sedang mengatur nafasnya.

"Kenapa? Aku lagi buru-buru mau pulang."

Friendzone (?) [VIKUY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang