Vion baru saja sampai di kampusnya, ia mengecek ponselnya takut jika ada pesan penting tapi hanya pesan dari grup. Vion pun turun dari mobil Jeep Wrangler Sport, mobil ini adalah hadiah ulang tahun dari Devan saat ia berumur 17 tahun.
"VIONJING!!" teriak seorang lelaki berwajah tampan dengan gaya coolnya ia berjalan menghampiri Vion yang baru saja akan melangkah.
"Bisa ga, ga usah teriak pagi-pagi gini bikin pusing aja lo mah." ucap Vion, lelaki yang tadi meneriakinya hanya nyengir kuda.
"Ada apa lo manggil gua? Biasanya juga lo sok cool kalo mau masuk kampus." sambung Vion dengann nada mengejeknya.
"Yaela gitu amat lo sama gua, gua mau ngasih tau kalo rapat sama dosen jadinya sore bukan siang." ucap lelaki itu.
"Sumpah?" lelaki itu pun mengangguk. "Ini gua udah nyiapin bahan sampe gua begadang loh, Do." lelaki itu hanya menggidikkan bahunya.
Aldo Putra Pantjoro teman sekampus Vion, ia mahasiswa akselerasi yang seharusnya masih semester 2 sudah masuk semester 4. Ia juga wakil presbem universitas.
"Dosennya baru banget ngasih tau gua beberapa menit sebelum lo turun dari mobil." jelas Aldo.
Vion mengacak rambutnya frustasi. "Kesel banget gua, tau gitu gua beresinnya nyantai aja ga usah buru-buru kayak semalem." ucap Vion.
"Sudah sudah kakak Vion mending kita masuk kelas dulu yuk, sebentar lagi kelasnya bapak killer mulai loh, lo ga mau kan di hukum cuman karena frustasi hah?" ucap Aldo.
"Tapi lo nanti harus ikut rapat-rapat ye, awas aja kalau kagak gua gorok leher lo." ucap Vion.
"Jelas ikut lah abang ganteng, orang gua wakil presbem kalau ga hadir nanti di tanyain mulu sama dosen and demisioner itu." Vion menganggukkan kepalanya seraya mengacungkan jempol pada Aldo.
"Dah yuk, daripada gua kesel disini mending kita belajar." Vion pun berjalan terlebih dahulu menuju kelasnya.
Vion dan Aldo pun masuk kedalam kelas kebetulan belum ada dosen yang datang untuk mengajar jadi mereka tak terlalu khawatir.
"Vi, ada yang nanyain lo tadi katanya dari OSIS smansa mau minta ketemu nanti sore." ucap Yuni salah satu mahasiswi yang sekelas dengan Vion.
"Cewek atau cowok?" tanya Vion.
"Cewek, cantik, sopan, spek bidadari." jelas Yuni, Vion sudah bisa menebak kalau itu adalah Chika ketua OSIS yang baru terpilih.
"Terus abis itu lo bilang apa lagi sam dia?" Tanya Vion lagi.
"Gua bilang suruh hubungin lo langsung terus gua kasih nomor lo biar dia gampang kontek lo nya, gapapa kan?" Vion beroh ria dan menganggguk lalu mengucapkan terimakasih pada Yuni.
Dosen pun datang dan memulai mata kuliah kali ini.
***
"Baik ada yang ingin ditanyakan seputar kuliah hari ini?" tanya dosen tersebut yang terkenal killer dikalangan mahasiswa fakultas manajemen.
"Vion, ada kesulitan mengenai materi yang saya sampaikan?" tanyanya pada Vion.
"Ada sih pak sedikit." ucap Vion, terdengar helaan nafas lega dari beberapa temannya karena hanya Vion yang berani menjawab dan bertanya pada dosen tersebut.
"Kalau semisal saya nih kan presbem terus saya sewa asisten pribadi buat handle beberapa tugas saya itu boleh ga sih, Prof?" tanya Vion.
"Pertanyaan menarik dari seorang presbem yang sangat sibuk. Jadi boleh atau ngga ya, jawabannya boleh tapi kamu yang sebagai penanggung jawab juga harus bisa koreksi dengan baik pekerjaan yang kamu serahkan kepada dia sudah benar atau belumnya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone (?) [VIKUY]
Fiksi RemajaKisah tiga manusia yang terjebak cinta segitiga. "maaf, aku ga bisa apa-apa." "pergilah, dia rumahmu yang sebenarnya."