EXTRA PART I

153 7 6
                                    

Bagi Vion pendidikan sangatlah penting, setelah sekitar dua tahun ia di UK akhirnya ia dapat menyelesaikan studi S2 nya hari ini.

Hari ini adalah wisuda Vion, namun sangat disayangkan wisudanya kali ini tidak dihadiri oleh mami dan papinya.

"Sayang, udah siap?" tanya seorang wanita yang memiliki wajah Chinese.

Vion membalikkan badannya dan tersenyum memandangi wanita yang beberapa bulan lalu sudah sah menjadi istrinya itu.

"Kamu cantik banget Ca." pujinya, wanita itu hanya tersenyum menanggapi ucapan suaminya.

Masih ingat dengan Marsha Lenathea? Ya teman SMA Chika yang kini sudah menjadi pelabuhan cinta terakhir Vion.

Keduanya bertemu saat Vion sudah sah menjadi mahasiswa S2 dan Marsha mahasiswa S1.

Satu angkatan, berbeda gedung, berbeda fakultas dan jurusan tetapi takdir mempertemukan mereka untuk menjadi jodoh.

"Dasinya kok miring sih." ucap Marsha sambil merapihkan dasi milik Vion.

Takdir memang tidak ada yang tahu, keduanya selalu menyangkal perasaan yang hadir tapi apa daya keduanya hanya manusia biasa yang menerima cinta dari tuhan untuk dipersembahkan pada pasangan.

"Makasih sayang." ucap Vion mencium kening Marsha.

Pernikahan keduanya cukup megah dan dihadiri orang-orang penting, hanya Aran dan Chika yang tidak hadir karena keduanya sedang sibuk dengan urusan masing-masing.

"Berangkat sekarang yuk, aku pengen foto dulu sama istri aku sebelum sah jadi sarjana S2." Marsha mengangguk.

Keduanya meninggalkan mansion mewah milik Vion.

Tak sulit bagi Vion untuk membeli mansion ini karena ada beberapa perusahaan atas nama dirinya yang didirikan Devan di UK.

Marsha saat ini semester 4 dan Vion menyelesaikan studinya lebih cepat dari yang lain. Tidak usah diragukan lagi otak Vion memang sangat encer, tak jarang jika seperempat tugas Marsha, Vion lah yang kerjakan.

"Rame banget, mami papi beneran ga kesini mas?" tanya Marsha.

"Ngga sayang, mami semalem telpon aku katanya mereka lagi banyak kerjaan di Jakarta, belum lagi harus ke Surabaya dan dilanjut terbang ke Bali." jelas Vion, Marsha mengangguk.

"Hey bro." ucap seorang lelaki bernama David.

David adalah teman pertama Vion yang sama-sama mengambil S2, David ini berasal dari Amerika namun ia sangat fasih berbahasa Indonesia karena katanya waktu SMA David sempat mengikuti pertukaran pelajar.

"Selamat atas kelulusannya bro." Vion tersenyum.

"Thanks Vid, ayo dong nyusul biar cepet-cepet bangun kantor." ucap Vion.

"As you wish bro, bulan depan gua udah sidang." ucapnya.

"Wah selamat ya kak David." ucap Marsha, David tersenyum.

"Thanks Sha. Ah where are your parents?"

"They can't come here cause there's full of job." David mengangguk.

"Yauda gua masuk dulu ya dikit lagi mulai, sayang nanti kamu duduk sama David ya, titip istri gua ya bro." David mengacungkan jempolnya.

Tak lupa sebelum masuk Vion mencium pipi, kening dan berakhir di bibir Marsha.

"Good luck baby." bisik Marsha, Vion tersenyum senang.

Marsha tersenyum memandangi punggung Vion yang mulai menjauh darinya. Tak disangka ternyata ia dan Vion akan hidup bersama padahal dulu ia selalu menyaksikan Vion dan Chika sedang berdua.

Friendzone (?) [VIKUY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang