Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dan memakan waktu lama kini Vion sudah ada di Jawa Timur tepatnya di depan salah satu stasiun.
Vion menghembuskan nafasnya berat, besok adalah ulangtahun kekasihnya tetapi ia bingung bagaimana memberitahu Mira jika ia ada disini.
"Gua kasih tau atau jangan ya anaknya, kalau ga dikasih tau nanti takut anaknya ga ada di kost tapi kalau dikasih tau bukan surprise dong." gumamnya.
"Halah ntar dah pikir-pikir lagi mending gua istirahat dulu." Vion mengambil ponselnya yang ada disaku jaket dan memesan taksi.
Sambil menunggu taksinya datang Vion memutuskan untuk membeli makanan terlebih dahulu karena perutnya sudah demo sedari tadi.
"Mba saya pesan original chicken satu, gepreknya dua, gelato oreo satu sama minumnya cola ya." ucap Vion, mba-mba itu pun mengulang pesanan Vion yang disebutkan.
Vion pun duduk di salah satu kursi kosong sambil memainkan ponselnya.
"Halo sayang kenapa?" ucap seseorang yang duduk tepat didepan Vion.
"Aku masih beli makan nih bentar lagi otw kampus." Vion yang tidak asing dengan suara itu pun mencoba mengingat-ingat lagi.
"Iya iya ganteng pasti abis kok makannya, iya see you too baby." Vion mendongakkan kepalanya menatap lurus kepada orang tersebut dan...
Gatcha!!
Vion's pov
Suara ini, suara yang tidak asing bagiku, suara yang benar-benar selalu mengisi hariku dulu.
Sepertinya aku mengingat suara ini, tapi tunggu siapa yang ia sebut 'Ganteng' itu selain aku? Apakah benar jika dia selama ini mempunyai sosok selain diriku?
Aku mencoba menahan diri agar tidak melihatnya tetapi tidak bisa, setelah ia mematikan sambungan telponnya, aku menatap lurus pada wanita itu.
Wanita yang aku rindukan, wanita yang dulu selalu berjanji akan setia padaku, wanita yang selalu meyakinkanku bahwa ia akan menemaniku, wanita yang tangannya selalu ku genggam, raganya selalu ku rengkuh, suaranya sangat candu, senyum manisnya yang mewarnai hariku, panggilan 'Yonyon' darinya jika ia gemas padaku. Wanitaku kini duduk tepat di depanku.
Mira
Satu kata itu cukup mewakili segala rinduku, perlahan aku tersenyum tipis padanya tetapi ia tidak membalas senyumku.
"Ayo peluk aku, Mir. Aku kangen sama kamu, sini sayang jangan cuman liat aku aja." lirihku dalam hati berharap ia menghampiriku dengan segala rindu yang ia punya.
"Permisi mas ini pesanannya." seorang pelayan datang memberikanku kantong berisi pesananku, aku berterimakasih padanya.
Sesaat kemudian aku mencari ia tapi sepertinya ia sudah pergi, padahal aku masih merindukan tatapan itu.
Author's pov
Vion keluar dari restoran cepat saji tersebut karena taksinya sudah berada didepan. Baru saja ia keluar, ia kembali melihat Mira.
Ya, wanita tadi adalah Mira kekasih Vion yang akan ia kunjungi.
Vion segera berlari ke arah Mira tapi sayang Mira langsung masuk kedalam mobilnya lalu meninggalkan Vion.
"Bukan waktu yang tepat, Yon. Semangat buat besok." gumamnya, ia langsung menuju taksinya dan menuju hotel.
***
Chika dan Marsha baru saja keluar dari ruang OSIS karena ada berkas yang harus mereka bawa pulang untuk contoh revisian.
Mereka melewati lorong kelas 10 yang tidak terlalu ramai dan hanya terlihat beberapa anak saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone (?) [VIKUY]
Ficção AdolescenteKisah tiga manusia yang terjebak cinta segitiga. "maaf, aku ga bisa apa-apa." "pergilah, dia rumahmu yang sebenarnya."