Vion sudah sampai disalah satu mall di Bandung, ini adalah mall favoritnya yang selalu ia datangi hampir setiap ia ke Bandung.
Belum ada satu wanita pun yang ia ajak kesini, karena ia tidak mau kalau ia meninggalkan kenangan disini. Cukup untuk dirinya saja.
"Makan dulu deh laper banget gua." ia pun berjalan menuju caffe berlogo ratu dengan latar hijau.
"Selamat datang silahkan mas mau pesan apa?" tanya seorang barista perempuan.
"Saya mau americano grande 3 shoot sama brownies satu ya." ucapnya.
"Atas nama siapa?"
"Vion." wanita itu mulai menyiapkan pesanan Vion.
Setalah siap ia memanggil Vion dan mulai melakukan transaksi.
"Selamat menikmati." Vion mengangguk.
Ia memilih duduk diluar caffe tersebut karena ia sambil merokok.
Vion mulai mengeluarkan rokok elektriknya dengan liquid rasa wafel, sore menuju malam yang lengkap.
Vion menikmati sorenya dengan melihat mobil-mobil dan orang-orang yang berlalu-lalang. Bahkan ia sengaja memasang air pods agar sorenya tidak ada yang mengganggu.
Americano, kopi pahit yang tidak disukai banyak orang namun Vion menyukainya bahkan saat perayaan ulang tahunnya di umur 17 tahun, ia sengaja memesan banyak americano botol.
"Seharusnya kita tak bersama, dunia ini tak terima..." gumamnya mulai mengikuti musik.
Sedangkan dari dalam, wanita yang sebelumnya menyiapkan pesanan Vion terus memandangi Vion yang tenang dengan dunianya.
"Ganteng banget." gumamnya.
"Siapa yang ganteng?" tanya rekannya yang sedari tadi memperhatikan wanita didekatnya ini.
"Ih Vin, ngagetin orang aja." ucapnya sambil memukul pelan pundak lelaki yang ia panggil Vin.
"Ganteng ya Dir?" wanita itu mengangguk tanpa sadar membuat temannya terkekeh.
Kevin dan Indira, dua barista yang bekerja di caffe ini. Mereka dari tadi memperhatikan Vion, terlebih Indira sepertinya ia menyukai lelaki asal Jakarta itu.
"Dia mas Vion anak dari tuan Devan cucu dari pemilik mall ini." jelas Kevin membuat Indira melotot.
"Serius?" Kevin mengangguk.
"Dia juga yang punya sbux di tiap cabang Bandung." lanjut Kevin.
"J-jadi tadi aku ngelayanin pesanan dari yang punya sbux se-Bandung?" Kevin mengangguk lagi.
"Kamu suka ya sama dia?" tanya Kevin membuat Indira sedikit kikuk.
"Agak ragu sih, soalnya baru pertama ketemu juga." ucapnya.
"Dia suka banget kesini, ntah itu cuma gabut atau emang lagi ada keperluan sama manager."
"Dia kuliah?"
"Iya, disalah satu universitas terkenal di Bandung yang dimana itu juga punya kakeknya. Dia juga ketua BEM disana, demisioner OSIS di sekolahnya, dan sempet ikut sebagai panitia duta pariwisata di Bandung." jelas Kevin.
"Wait, berarti tahun lalu dia juga yang seleksi aku?" Kevin mengangguk.
"Ingat ga cowo yang waktu itu nabrak kamu di kantor gubernur? Dia adik dari mas Vion, namanya Aran kelakuannya tengil banget."
"Kamu kayaknya tau banyak tentang mereka ya, Vin." Kevin terkekeh.
"Dulu sempet tetanggaan tapi ga lama soalnya keluarga mereka pindah-pindah, kadang di negara a, kadang di negara b." Indira mengangguk mengerti.
![](https://img.wattpad.com/cover/269196273-288-k601606.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone (?) [VIKUY]
Teen FictionKisah tiga manusia yang terjebak cinta segitiga. "maaf, aku ga bisa apa-apa." "pergilah, dia rumahmu yang sebenarnya."