Setelah selesai dengan urusan rapatnya, Vion segera bergegas menuju rumah Chika ditemani Aldo yang mengekor mobilnya.
Tepat pukul 5 sore tadi Vion menyelesaikan kegiatannya dan sesuai janjinya pada Chika pukul 6 ia sudah ada ditempat. Vion dan Aldo turun dari mobil masing-masing ketika sudah sampai didepan rumah mewah bergaya klasik.
"Ini rumahnya, Vi?" tanya Aldo, Vion menggidikkan bahunya kemudian ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Rumah kamu yang warna cream?" tanya Vion.
"Iya kak, kakak udah didepan? Bentar ya aku keluar." ucap seorang gadis kemudian langsung menutup sambungan telpon dari Vion.
Aldo menatap Vion dan Vion mengangguk menjawab pertanyaan dari batin Aldo. Kedua orang ini memang jarang mengobrol jika bukan masalah organisasi jadi mereka hanya kontak mata saja.
Tak perlu menunggu lama seorang gadis dengan wajah yang sangat sempurna keluar dari dalam rumah itu, Aldo yang melihat tak henti-hentinya memuji kecantikan gadis itu. Vion tersenyum tipis kala gadis itu menghampiri.
"Kakak udah lama?" Vion hanya menggeleng.
"Oh iya kenalin Chik ini Aldo teman saya, saya sengaja ajak dia biar saya ada teman."Chika menjulurkan tangannya dan Aldo dengn senang hati menjabat tangan lembut Chika.
"Ayo masuk kak, kita nunggu di dalam aja ga enak kalau nunggu di luar." Aldo dan Vion mengangguk.
Chika lebih dulu melangkah memasuki rumahnya. Vion yang berjalan tepat dibelakang Chika sangat mengagumi kecantikan Chika apalagi style-nya yang berbeda dengan disekolah.
Chika hanya menggunakan celana jeans sobek-sobek, kaos putih dan dengan rambut yang di cepol memperlihatkan leher putihnya.
"Silahkan duduk dulu kakak--kakak, mau minum apa btw?" tanya Chika.
"Air putih aja, Chik." Chika mengangguk.
"Kak Aldo mau minum apa?" Aldo tak menjawab tetap diam memuji Chika didalam hati.
"Do, mau minum apa?" tanya Vion, Aldo melirik Vion.
"Apa?" tanya Aldo dengan wajah polosnya.
"Kak Aldo mau minum apa?" tanya Chika lagi dan membuat Aldo menatpnya lekat.
"Air putih aja Chik." Chika mengangguk dan berjalan menuju dapur untuk mengambilkan minum.
"Lo kenapa sih bengong mulu?" Aldo menggeleng. "Mikirin aneh-aneh ya lo sama Chika?"
"Enak aja lo, ngga lah gila kali." ucap Aldo sedikit tidak terima.
"Lah terus kenapa?"
"Gua tuh heran aja, semasa hidup paling gua ketemu Ashel, mama, bunda Anin, terus mami Ve, ini gua ketemu bidadari sejarah banget sih dalam hidup gua." Vion yang sudah serius mendengar cerita dari Aldo langsung memutar bola matanya malas.
"Lebay banget lo." ucap Vion.
Chika pun datang dengan nampan yang berisi 2 gelas air putih dan beberapa cemilan ringan.
"Makasih, Chik." Chika mengangguk..
Chika duduk tepat didepan Vion dimana mereka bisa leluasa saling menatap walaupun tak begitu lama.
"Chika tinggal sendiri disini?" tanya Aldo, Chika menggeleng.
"Aku tinggal berdua sama mami, tapi karena akhir-akhir ini mami lagi sibuk banget diluar kota jadi aku sendirian disini." jelas Chika.
Mata Vion menelusuri tiap sudut rumah Chika, tanpa disengaja tatapan matanya terhenti disalah satu bingkai foto seorang wanita cantik.
"Kamu kenal sama tante Aya?" tanya Vion, Chika mengikuti arah mata Vion kemudian mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone (?) [VIKUY]
Teen FictionKisah tiga manusia yang terjebak cinta segitiga. "maaf, aku ga bisa apa-apa." "pergilah, dia rumahmu yang sebenarnya."