22

107 12 1
                                    

Pagi ini Vion berencana akan menghabiskan waktunya untuk satu minggu kedepan di salah satu desa di Bandung.

"Vion, kamu mau kemana udah rapih gini?" tanya Ve.

"Eh mi, aku lagi pengen liburan." ucap Vion.

Ve menatap bingung pada Vion, tumben sekali ingin liburan.

"Morning sayang, morning kak." sapa Devan sambil mencium Ve dan Vion bergantian.

"Morning." balas keduanya.

Devan memperhatikan Vion yang sudah rapih dengan pakaian santainya dan sebuah koper disampingnya.

"Kamu mau kemana kok bawa koper?" tanya Devan.

"Dia mau ke liburan katanya, Pi." jawab Ve.

"Desa?" Vion mengangguk. "Ah kebetulan papi butuh bantuan kamu, nanti cek kebun teh punya kakek disana ya, nanti papi kirim alamatnya."

"Loh pi, aku kesana mau liburan loh bukan mau kerja." ucap Vion dengan wajah sendunya.

"Sambil liburan, lagian tempatnya enak kok, sejuk pula."

"Ya tapi kan."

"Udah ga ada tapi tapian, ayo sarapan papi laper nih."

Dari arah tangga seorang lelaki berusia 17 tahun berlari sambil memantulkan bola basketnya.

"Morning guys." sapanya.

"Morning sayang." ucap Ve.

"Weh, kak Vion mau kemana nih bawa-bawa koper."

"Ada kerjaan dari papi."

"Duduk, Ran. Kita sarapan bareng."

Aran, anak laki-laki yang sempat membuat Vion geram tadi malam.

"Kerjaan apa pi? Kok sampe bawa koper gini kak Vion nya?" tanya Aran yang sedang mengoleskan selai ke rotinya.

"Papi suruh dia cek kebun teh punya kakek di desa." Aran hanya beroh ria tanpa membantah.

Mereka mulai bersarapan tanpa ada yang berbicara lagi. Tak lama Vion sudah menyelesaikan sarapannya.

"Vion langsung berangkat aja ya mi, pi." pamitnya.

"Cepet banget sayang, roti kamu aja baru sebagian yang dimakan." ucap Ve.

"Takut keburu macet mi."

"Bentar bentar mami bawain rotinya, tunggu dulu disini jangan kemana-mana." ucap Ve langsung pergi menuju dapur.

"Papi bantu mami dulu ya." Devan pun menyusul Ve.

Tersisa Aran dan Vion disana, Vion sibuk dengan ponselnya dan Aran masih menikmati sarapannya.

"Kak, ditanyain kak Chika katanya kakak apa kabar."

"Baik." ucapnya tanpa melihat Aran.

"Btw emang bakalan ada project ya antara kampus kakak sama sekolah?" tanya Aran.

"Belum tau, kampus gua lagi sibuk nyiapin beberapa acara." Aran mengangguk.

"Nih, masukin tas ya makanannya. Dimakan loh nanti jangan di diemin." ucap Ve yang baru datang dengan kotak makan bergambar kartun milik Vion.

"Astaga mi, kenapa kotak makannya yang ini sih." protes Vion.

"Loh ini kan kotak makan kesayangan kamu kak."

"Iya tau tapi kenapa harus yang ini sih mi, kakak udah gede loh bukan anak kecil lagi."

"Ya gapapa lah, buat mami kakak masih Yon kecil." ucap Ve diiringi kekehan.

Friendzone (?) [VIKUY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang