Cakra POV
"akhinya kamu datang juga ka" ucapku melihat kakakku mio yang baru saja masuk.
"gimana hari pertama di kantor?" tanya kak mio.
"ya, aku harus pelajari datanya dulu sih sebelum masuk lebih dalam"
"ya terserah kamu lah, terus nanti ada party penyambutan kamu ga?"
"pasti ada dong, akhir minggu ini. beberapa temen yang masih komunikasi bakal aku undang"
"blm ada yang special gitu?"
"belum, nanti juga ada waktunya" tok tok tok. Pintu depan pun diketuk dan seseorang masuk membawa nampan dan gelas di atasnya.
"silahkan diminum pak" ucap office boy itu. aku lihat di seragamnya bertuliskan ido.
"ya terima kasih ido"
"ca tau ga?" secara tiba-tiba kakakku bertanya.
"engga lah"
"mas ido ini yang ngebantu aku ambil tas aku waktu di jambret"
"wuih, gimana caranya tuh ido?"
"kebetulan aja saya lagi ada di tkp pak, jadi sudah kewajiban saya untuk membantu terhadap sesama" jawab ido.
"kalo kamu ga nolongin saya juga, saya ga tau nasib file itu akan ada dimana mas ido. Lagi juga ada beberapa orang disitu tapi sama sekali ga ada yang ngehalangin jambret itu" jelas panjang kakakku. Ido hanya menunduk mendengar kalimat panjang kak mio. Aku menyeruput kopi yang ia buat. Mmm, enak juga buatannya. Gimana dia bisa tau ya selera kopi aku. "kenapa? Kopi nya enak?" tanya kak mio ketika aku menikmati kopi ini.
"iya, enak juga. Kok bisa tau sih selera aku ini ido, kan aku baru pertama kali disini"
"mba mio yang kasi tau kesukaan pak cakra itu kopi jenis apa" jawab ido.
"saya kan Cuma kasi tau kalo cakra itu ga suka kopi yang pake gula, dia mau nya kopi yang coklat sama creamer" ucap kak mio lagi.
"iya loh, di café aja aku harus masih tambahin ini itu biar bisa nikmatin kopi nya. Ini langsung pas. Makasih ido"
"sama-sama pak" balasnya. Aku bisa lihat senyum kecilnya. Dia manis juga "ada lagi yang saya bisa lakukan pak?"
"cukup, kembali ke tempat kamu. Nanti saya akan panggil kamu kalau ada butuh sesuatu"
"baik pak, saya pamit" ia pun pergi meninggalkan ruangan ini.
"terus planning kamu apa selanjutnya setelah mempelajari data perusahaan disini?" tanya kak mio lagi.
"mencari orang kepercayaanku dulu, agar aku bisa mengetahui apa yang sudah dilakukan orang-orang pintar di perusahaan ini. mekipun masih ada profit, tapi aku yakin profit itu bisa lebih besar dari yang dibilang papa"
"kalo aku boleh kasi saran, kamu pakai ido sebagai orang kepercayaan kamu. Dia baru 1 bulan bekerja disini dan aku yakin belum ada yang mencurigai dia. karyawan disini hanya tau dia Cuma office boy aja"
"ide bagus"
"lagi juga dia seumuran sama kamu, pasti punya pola pikir yang sama"
"kebetulan yah, thank you my sista untuk saran dan info nya" aku kembali menyeruput kopiku. Setelah beberapa tahun belajar tentang bisnis di New York. Sekarang lah saatnya aku menggunakan ilmu ini. mulai dari dalam dulu akan aku benahi perusahaan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Office Boy Ganteng
ActionIdo, sang Office Boy misterius. Dalam perjalanan hidup menjaga kedua adiknya dan mencari ibunya terlibat untuk misi penyelamatan. Tetapi penyelamatan adik-adiknya merupakan awal dari konflik dengan hutang budi masa lalunya. "kali ini akan aku pasti...