Cakra POV
Kalau bukan karena aku punya rencana dengan Seung Jin pasti aku tidak mau ke club disaat seperti ini. aku sudah memesan botol dan beberapa mixer lainnya lalu bartender menuangkan minuman dan mixer itu ke gelas kami.
Kami duduk di kursi bar saat ini. Ido terlihat tidak biasa dengan kondisi seperti ini. ia juga ikut minum tapi hanya sedikit demi sedikit aku lihat sedangkan seung Jin langsung habis di tegukan pertama. Sepertinya di memang sangat ingin bersenang-senang saat ini. b
eberapa kali aku bisa lihat Seung Jin berbisik kepada Ido, memang dengan music yang sangat kencang seperti ini sangat sulit berbicara dengan normal. Kami harus mendekatkan telinga kami ke si pembicara. Tapi kenapa aku tidak suka melihat Seung Jin melakukan itu pada Ido. Setelah itu Ido juga tersenyum. "do..." panggilku.
"iya Pak"
"udah pernah ke tempat seperti ini?" tanyaku seperti yang dilakukan Seung Jin mendekatkan mulutku pada telinga Ido. Hal itu pun bergantian kami lakukan.
"belum pak, tapi seru pak. Musiknya asik"
"tau-tau an asik kamu"
"ya saya berusaha enjoy aja Pak" secara tiba-tiba seseorang menghampiri Ido.
"kamu disini juga do?" tanya orang itu. aku pernah melihatnya bahkan beberapa kali tapi dimana ya. di langsung senyum dan menunduk ke arahku.
"Loh Mas Yoga" ucap Ido sedikit kaget.
"siapa do?" tanyaku.
"ini Mas Yoga Pak Cakra, staff marketing dikantor kita" ucap Ido
"ah pantes saya pernah liat beberapa kali"
"kalau ga keberatan gabung aja di table saya Pak Cakra, saya juga Cuma berdua" tawar Yoga.
"beneran gapapa? Takutnya ganggu kamu sama temen kamu" ucapku.
"sama sekali engga, masih banyak space nya kok"
"oke kalau begitu" aku pun berbicara pada bartender lalu bartender itu memanggil seorang waiter. "seung Jin, We move to table" (Seung Jin, kita pindah ke meja) dia memberikan jempolnya. Tidak lama kami pun pindah ke table dimana Yoga berada. Disana sudah ada seseorang.
"Diman.." ucap Ido. Untuk kedua kalinya aku melihat wajah yang tidak nyaman dari Ido. Sebenarnya ada apa dengan mereka berdua ini dengan Ido.
"lu mulai gaul ya ternyata ke tempat kaya gini" ucap Orang yang Ido panggil Diman. Dia itu seingetku tukang parkir di minimarket depan gang kontrakan Ido. "malam bos" ucapnya memberi salam kepadaku. Aku pun tersenyum setelah dia menyapaku. Tunggu dulu, bagaimana bisa seorang staff marketing kantorku berada disini tanpa Ido yang sedang bersama dengan tukang parkir di minimarket. Otakku berputar keras saat ini.
"come on Man, let's enjoy the party like we were ini New York" (ayolah, nikmatin pestanya kaya waktu kita di New York) ucap Seung Jin.
"done, but ..." (sudah, tapi....)
"no more talk, just drink"(tidak ada bicara lagi, hanya minum) ucap Seung Jin sambil memberikan segelas minuman. "bottoms up" (sampai habis) ucapnya lagi. aku pun menghabiskan satu gelas itu dalam satu teguk. "good boy" ia lalu meletakan gelas nya ke atas meja.
aku lihat Ido sedang asik ngobrol bersama Diman. Sedangkan seung Jin asik ngedance bersama Yoga, bahkan beberapa kali mereka pergi ke dance floor dan kembali ke table untuk mengisi minumannya di gelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Office Boy Ganteng
AzioneIdo, sang Office Boy misterius. Dalam perjalanan hidup menjaga kedua adiknya dan mencari ibunya terlibat untuk misi penyelamatan. Tetapi penyelamatan adik-adiknya merupakan awal dari konflik dengan hutang budi masa lalunya. "kali ini akan aku pasti...