Ido POV
Hari ini sudah hari jumat dimana hari ini adalah hari liburku. Setelah semalam kedua adikku menagih janji untuk membawa mereka keliling kota dengan menggunakan sepeda motor pinjaman Diman, ya tukang parkir di minimarket itu.
sekarang aku sedang membantu kerja bakti disekitar kontrakanku, terlihat bapak-bapak ikut bahu membahu membenahi saluran drainase. Tujuannya agar sepanjang jalan masuk tidak selalu becek. Kerja bakti ini cukup menguras tenaga.
Aku sudah menanggalkan kaos yang aku pakai dan meletakannya di atas pillar warga disana. Beberapa pasang mata para gadis selalu melirik ke arahku, apa aku sepopuler itu di kalangan gadis? Tapi ada beberapa pria yang lewat disepanjang jalan ini ada juga yang memperhatikanku. Beberapa dari mereka malah sampai tidak melihat arah depan dan kejeblos got di sebelah kanan gang.
"makanya kalo jalan liat ke depan mas" ucap salah satu bapak-bapak. Akhirnya jam 11 selesai juga. Aku pun beristirahat. Keringat masih membasahi tubuhku yang tanpa atasan. Aku pun meneguk minuman dingin yang sudah disediakan oleh warga sekitar. Tidak beberapa lama Diman datang dari depan. Aku pun menyapanya.
"kok elu ga ikut kerja bakti man?" dia pun menoleh dan sedikit terkejut melihatku. Ia pun menghampiriku.
"biasa do, cari uang buat nyambung hidup"
"ah alasan elu aja itu mah man"
"do, gue tinggal ya. ada tamu yag nyariin gue katanya di kontrakan"
"oke, makasih ya udah minjemin motor semalem"
"sama-sama" ucapnya sambil berjalan. Aku pun kembali ke kontrakan, ponselku bergetar. Ada pesan dari Pak Cakra.
'kamu dimana do?'
'dikontrakan, kenapa pak?'
'nanti saya jemput kamu di minimarket depan jam 5'
'oke pak'
Hampir aku lupa ada janji dengan Pak Cakra hari ini. sebelum jam 5 aku sudah di depan minimarket, Diman kemana ya? biasanya dia yang jagain ini parkiran, sekarang malah ga ada yang jagain. 16.50 Pak Cakra datang dengan mobilnya, benar dugaanku. Ia datang lebih awal dari biasanya lagi. ketika dia turun dari mobil aku pun tersenyum kepadanya. Dia pun membalas senyumku. "kamu yang bawa ya mobilnya, saya capek"
"baik pak" didalam mobil langsung aku arahkan mobil ke jalan raya. "kita mau ke gym mana pak?"
"deket hotel mulia aja do"
"baik pak" aku bisa lihat dia mengurut-ngurut dahinya. Sesekali dia merenggangkan bahu, sepertinya dia sangat kelelahan. Setelah sampai, Pak Cakra langsung mengambil tas gymnya di kursi belakang.
"ayo" ajak dia. aku pun mengekori kemana Pak Cakra berjalan. Dia menuju Seperti reseptionis disana. "saya hari ini berdua ya, gapapa kan?"
"ga papa Pak, khusus tamu vip diperbolehkan" ucap mba nya disana.
"ayo do" ajaknya lagi. kami pun tiba di ruang locker. Pak Cakra membuka tasnya lalu memilih beberapa baju disana. "ini buat kamu pakai do" ucapnya."buat saya Pak?"
"iya, ayo langsung dipakai" wajahnya terllihat sangat lesu saat ini. aku tidak tahu apa yang sedang dialami Pak Cakra, sepertinya itu membuatnya stress. Sepanjang perjalanan hingga sekarang aku tidak melihat senyum Pak Cakra, dahinya terus saja mengkerut.
"Pak, kamar mandinya dimana?"
"mau kencing?"
"engga, mau pakai bajunya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Office Boy Ganteng
AzioneIdo, sang Office Boy misterius. Dalam perjalanan hidup menjaga kedua adiknya dan mencari ibunya terlibat untuk misi penyelamatan. Tetapi penyelamatan adik-adiknya merupakan awal dari konflik dengan hutang budi masa lalunya. "kali ini akan aku pasti...