Ido POV
Sungguh adik-adikku ini memang membuat khawatir, tapi aku juga tidak bisa marah kepada mereka. karena aku yakin mereka juga pasti bosan berada di ruangan ini terus menerus. Mainan memang banyak tapi apa daya ketika kebiasaan mereka yang lama harus bersosialisasi.
Hari demi hari terlewati, rasanya sepi juga tidak ada pak Cakra. Sesekali aku kontak dengan mas Quarto dan Lomo. Aku merasa hutang budi terhadap mereka karena menemukan Fiki dan Fiko, kalau tidak ada mereka juga aku mungkin sudah tidak bersama lagi dengan Fiki dan Fiko.
Meskipun di apartement ada Seung Jin, tapi setelah kejadian di kamar mandi waktu itu. ia sedikit menjaga jarak. Pernah beberapa kali dia dengan sengaja menggesekan kemaluannya disaat aku sedang mencuci piring. Ia bilang ia sangat bergairah saat itu. tapi aku hanya bisa membiarkannya saja. Seung Jin memang tampan, tapi aku sama sekali tidak tertarik dengannya.
Hari ini hari dimana Pak Cakra pulang, aku diminta menjemputnya di airport setelah sebelumnya ia memerintahkanku. Kebetulan hari ini aku libur jadi aku bisa menjemputnya. Aku memakai mobil yang biasa ia gunakan, karena ia memang meninggalkan mobil ini untuk mobilitas Seung Jin disini. Aku sudah melaju ke airport, satu jam lebih akhirnya sampai di sekitar airport. Ada panggilan masuk ke ponselku. Ini Pak Cakra. "saya sudah di Lobby 2F ya, tepat dibawa plank nya"
"yes sir" dia pun langsung mematikan telponnya. Aku mengendarai mobil ini perlahan, memperhatikan tiap tanda. Ah ternyata dia disana. Aku pun sedikit mempercepat melajukan mobil ini menghampirinya.
Tetapi beberapa orang dengan setelan jas dan kacamata hitam berada di sisi kiri dan kanan. Kenapa perasaanku jadi tidak enak. Secara tiba-tiba, kepala Pak Cakra ditutup oleh kain berwarna hitam oleh salah satu dari mereka. sedangkan yang lain ada yang membuka pintu mobil di depannya dan ada juga yang memegangi tubuh Pak Cakra.
Tidak ada penolakan, Pak Cakra langsung masuk ke dalam mobil itu. ini PENCULIKAN. Tapi kenapa Pak Cakra? Mobil itu langsung melaju meninggalkan lobby, untuk sesaat aku tidak percaya apa yang baru saja aku lihat.
Tetapi instingku langsung mengambil alih. Kaki kananku langsung menginjak gas dan segera menyusul mobil itu. aku sudah dapat no mobilnya. Tapi aku tidak bisa seorang diri menyelamatkan Pak Cakra. Siapa yang harus aku hubungi?
Otakku kembali berpikir, mengatur strategi penyelamatan ini. seperti strategi penyelamatan adik-adikku. Jumlah mereka ada banyak, bahkan di lobby tadi ada 10 orang. Kemungkinan di dalam mobil tadi ada 2 orang. Aku tidak melihat sisanya masuk ke dalam mobil itu. aku yakin mereka akan menyusul dari belakang setelah mendapatkan mobil. Kepalaku berputar, aku harus mencari bantuan terlebih dahulu.
Aku mengetikan nama mas Quatro di ponselku. Aku menunggu, tapi butuh waktu untuk tersambung sepertinya. Yes akhirnya tersambung. Tut... nada pertama. Tut.... Nada kedua, hingga nada ketujuh dia belum menjawab. Ayolah mas Quatro, ini sangat urgent.
PAK CAKRA!!!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Office Boy Ganteng
ActionIdo, sang Office Boy misterius. Dalam perjalanan hidup menjaga kedua adiknya dan mencari ibunya terlibat untuk misi penyelamatan. Tetapi penyelamatan adik-adiknya merupakan awal dari konflik dengan hutang budi masa lalunya. "kali ini akan aku pasti...