Rumah?

1.4K 97 3
                                    

Ido POV

"kok kita kesini Pak Cakra?"

"ini rumah saya Do, kamu akan tinggal disini selama beberapa hari ke depan sampai kamu sembuh"

"tapi pak..."

"coba ya kamu pikirkan kalo kamu di apartement. Disana hanya ada Seung Jin yang bisa kau andalkan dan dia sekarang sedang mengerjakan project dariku. Kau tidak ingin merepotkan dia kan?"

"iya pak"

"kalau di rumahku ada beberapa pelayan yang dapat membantumu begitu juga adik-adik kamu tidak perlu dikhawatirkan lagi"

"baik" ucapku singkat. Tidak lama aku pun keluar dari mobil, untuk berjalan Pak Cakra membantuku perlahan. Bahkan untuk naik tangga ternyata cukup sulit. Berkali-kali ketika aku menaikan kakiku, ada beberapa bagian di perutku yang sakit. benar kata dokter, aku harus bed rest. Pak Cakra memapahku sampai meja makan.

"Lomo Quatro, kalian juga ikut makan" ucap Pak Cakra. Beberapa pelayan datang membukakan penutup makanan. sudah banyak makanan yang tersedia di atas meja saat ini. tidak lama mba Mio datang bersama Fiki dan Fiko lalu duduk. Kami sudah berkumpul. "bentar ya do tunggu papah, abis itu kita makan bareng" aku mengangguk. Tidak lama papah Pak Cakra pun datang dan duduk di kursi utama.

"senang sekali saya bisa berada disini, ditengah-tengah keselamatan anak laki-laki saya Cakra. Nama kamu siapa?" ucap papah Pak Cakra ke arah Mas Quatro.

"saya Quatro"

"kamu?"tanyanya ke mas Lomo.

"saya Lomo"

"saya berterima kasih karena dengan bantuan kalian Cakra bisa selamat dari penculikan itu. mungkin dengan ucapan terima kasih saja saya rasa tidak cukup membalas apa yang sudah kalian lakukan. Cakra sudah bercerita bagaimana kalian menyelamatkannya. Dia bercerita seperti anak kecil dengan imajinasinya, seru sekali ahahahahaah"

"papah...." ucap Pa Cakra

"saya tidak tahu nasib cakra akan bagaimana. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak untuk bantuan kalian" papah pak Cakra menunduk seperti memberikan rasa hormat kepada kami. "untuk urusan dengan pihak hukum sudah diurus oleh pengacara keluarga kami, jelas Cakra sebagai korban saat ini. sekarang polisi sedang mencari siapa dalang di balik penculikan itu. kalian tidak usah khawatir apa yang kalian lakukan menjadi alibi kalian agar tidak terjerat hukum di negara ini. pintu rumah ini terbuka sangat lebar untuk kalian kapan pun kalian datang. Mulai sekarang kalian bukan hanya tamu Cakra, tetapi juga tamu kehormatanku. Sekarang mari kita nikmati hidangan yang sudah ada di hadapan kita" satu per satu dari kami mengambil makanan. aku tidak bisa makan banyak karena kondisiku saat ini.

"Fiki, Fiko waktunya makan taruh mainan kalian" ucapku.

"gapapa Ido..." ucap mba Mio

"maaf mba Mio, mereka harus belajar disiplin. Waktu nya makan ya makan. Waktunya main ya main"

"iya maaf bang" ucap Fiko.

"sekarang taruh mainan kalian dan makan sendiri. Biasanya juga kalian makan sendiri ga usah disuapin. Jangan jadi anak manja ya"

"iya bang, Fiki juga minta maaf" ucap Fiki mereka langsung mengambil sendok dan makan dengan sendiri setelah sebelumnya. Setelah makan Pak Cakra langsung membawaku ke kamarnya.

"loh ini bukannya kamar Pak Cakra?" tanyaku.

"kamu tidur sama saya ya, biar ada yang ngejagain kamu juga kalau malam" ucap Pak Cakra padaku. "Lomo Quatro, malam ini menginap lah"

Office Boy GantengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang