Bonus di minggu ini tambah 3 chapter
Ido POV
"mba Mio, om saya pamit dari rumah ini. terima kasih untuk semuanya. Saya sudah benar-benar pulih" ucapku.
"ga nunggu Cakra dulu do?" tanya Mba Mio.
"gapapa mba, saya juga sudah pamit semalam. Sekarang pasti dia sedang sibuk"
"terus kamu sekarang mau tinggal dimana?" tanya papahnya Pak Cakra.
"tempat yang lama om, kangen juga tinggal disana"
"yasudah kalau itu sudah keputusan kamu, yang penting kalian berdua minggu depan jangan lupa kunjungin eyang ya?" eyang? Sudah akrab sekali mereka.
"iya eyang" jawab Fiki dan Fiko.
"kamu dianter sama driverku ya Do, tinggal arahin aja drivernya" ucap Mba mio lagi.
"sekali lagi terima kasih mba mio. Saya sudah banyak merepotkan dirumah ini. kami bisa naik angkot lagi juga ga terlalu jauh kok tempatnya"
"yah saya paham deh sama sifat kamu. Hati-hati yah. Kalo ada apa-apa cerita ke saya. Kalian juga kembar nakal, nurut ya sama abang kalian"
"iya tante..." jawab fiki dan fiko.
"kalau begitu kami berangkat ya. fiki, fiko salim sama eyang sama tante" perintahku. Mereka pun melakukannya. Aku pun mencium tangan papahnya om cakra dan aku berjabat tangan dengan mba mio. Mereka mengantar kami sampai pintu keluar. Fiko dan Fiki melambaikan tangan ke arah mereka berdua. hingga kami pun berjalan menuju kontrakan lama kami. Beberapa jam kami akhirnya sampai, diman sedang berjaga di tempat biasa. "man.."
"wuih... nyampe juga lo" ucap Diman.
"iya baru nih"
"sini bocah kembar, bang diman kangen kalian juga" ucap Diman memeluk Fiki dan Fiko. "nih kunci kontrakan, gue jaga dulu ya"
"makasih man" ketika hendak berjalan menuju kontrakan. "man saya janji kalo besok gajian saya langsung pindah"
"ah elu, udah jangan dipikirin. Sana gih ke kontrakan, istirahat. TERUUUS..." teriak Diman saat ada pelanggan yang keluar dari minimarket. Setidaknya untuk beberapa hari ke depan ada atap berteduh sementara. Hari hari pun berganti, selama itu juga aku belum bertemu dengan Pak Cakra lagi. aku tidak tahu apa yang merasukinya malam itu. jelas sekali kalau dia bilang kalau aku berbohong. Tapi tinggal disana memang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. padahal sebelumnya karena permintaanya untuk tinggal sebulan lagi saja aku mau tetap. Tapi situasi nya sudah berubah. Ada berita menghebohkan saat ini di kantor, beberapa manager dan staff kantor ditangkap polisi. Dengar-dengar dari temen-teman OB ku ternyata mereka ada dugaan korupsi. Semenjak kejadian itu pun aku belum bertemu dengan Pak Cakra, dia juga tidak meminta mba Irene untuk aku membuatkan kopi untuknya. tapi saat ini aku sedang mengambil sampah untuk segera dibuang. Ini jam kantor, makanya banyak yang lalu lalang di sekitar sini.
"ayo ikut saya do" ini suara pak cakra. Aku pun menoleh. Aku kembali ke pekerjaanku.
"maaf pak saya sedang bekerja" ucapku. dia memegang pergelangan tanganku dan menghentikan pekerjaan yang sedang aku lakukan.
"ayo ikut saya, ada yang saya mau omongin" ucapannya sedikit naik nadanya saat ini. aku melepaskan genggamannya pada pergelangan tanganku secara perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Office Boy Ganteng
БоевикIdo, sang Office Boy misterius. Dalam perjalanan hidup menjaga kedua adiknya dan mencari ibunya terlibat untuk misi penyelamatan. Tetapi penyelamatan adik-adiknya merupakan awal dari konflik dengan hutang budi masa lalunya. "kali ini akan aku pasti...