Rencana

1.8K 117 19
                                    

Cakra POV

"habisnya saya lapar do dan sperma kamu rasanya yang paling enak saat ini" Ido tersenyum mendengar apa yang aku ucapkan. Aku pun menggulingkan tubuhku ke sisi kanan, lalu aku menatap langit-langit kamar ini.

"ayo kita ke dapur pak, tadi katanya lapar" ujak Ido yang sudah bangkit dari tempat tidur.

"sini bentar do" ucapku sambil menepuk dada kiriku. Dia pun datang lalu menaruh kepalanya di dada kiriku. Tangannya bermain di perutku. "saya bakal ke luar negeri besok pagi dan lumayan lama sekitar 10 hari"

"ooohh"

"kok respon kamu Cuma ohh?"

"saya ga tau harus respon apa pak, saya kan bukan siapa-siapa pak cakra"

"ooohhh" sekarang malah aku yang memberi respon seperti itu. tapi dia benar, kita memang tidak memiliki hubungan apa-apa. Hanya bos dan pegawainya.

Untuk urusan sex aku pernah berkata anggap saja tidak pernah terjadi, tapi kami telah melakukannya berkali-kali dan entah mengapa aku merasa berat untuk kepergianku kali ini. bukan karena papah atau kak Mio. Tapi ada sesuatu yang berkaitan dengan Ido, jujur ketika Seung Jin sangat akrab dengan Ido di club aku merasa tidak suka. Meskipun aku tidak punya hubungan apa-apa dengan Ido dan Seung Jin sebagai teman dekatku semasa di New York.

"Pak Cakra, ayo kita makan" ucapnya menyadarkan dari lamunanku.

"tunggu dulu do" dia pun duduk di pinggir kasur. Aku pun menghampirinya, kondisi kami masih telanjang bulat saat itu. aku pun naik ke pangkuannya.

Aku lingkarkan tanganku di lehernya. Mata kami saling beratatapan saat ini. aku mendekatkan wajahku ke wajahnya. Lalu aku lumat bibirnya. Ido pun membalasnya. Kedua tangan Ido spontan memeluk erat tubuhku. tanganku pun berpindah ke sisi samping kepalanya. Aku pegang kepalanya dan kembali melumat bibirnya yang tipis itu.

kepala ku sudah bergerak kekanan dan ke kiri untuk menikmati pagutan itu. Ido membalas ciumanku tidak kalah ganas. Aku pun melepaskan ciuman kami disaat sedang panas-panasnya. Sambil aku tatap wajahnya. "kalau Seung Jin ke kantor, jangan sapa dia ya. anggap saja kalian pura-pura tidak kenal. Begitu pun di luar kantor, kalau di apartement ini tidak apa-apa"

"siap Pak" ucapnya. Aku pun bangkit dari pangkuannya menuju pintu.

Aku menengok kearahnya. Penisnya tegak berdiri. mungkin dia pikir kita akan melakukan ronde kedua. Tapi cukup, nanti Seung Jin curiga pada kami berdua. "pak cakra nakal" ucap Ido. Aku tersenyum dan keluar dari kamar. Segera aku pungut boxerku lalu aku pakai. Ido pun melakukan hal yang sama.

aku membuka kulkas dan melihat makanan apa yang bisa aku buat. Sepertinya hari ini makan nasi saja. aku bersiap memasak, memakai apron lalu mencuci sayuran daging dan lain lain. Tidak butuh waktu lama makanan pun sudah siap. Ting tong, bel pintu pun berbunyi. Ido beranjak membukakan pintu. Disana ada Seung Jin dan Fiki dan Fiko. Habis dari mana mereka?. "udah puas main ditamannya?" tanya Ido. Ooh ternyata mereka dari taman, tapi kapan Seung Jin kembali.

"Seung Jin, kamu baru kembali?"

"ya Cakra, tadi aku liat anak-anak ini di taman. Jadi aku main sebentar bersama mereka" ucap Seung Jin.

"apa kamu sudah makan?" tanyaku pada Seung Jin.

"belum" kami pun berlima kembali makan bersama seperti semalam. Sepanjang makan aku bisa melihat Seung Jin selalu curi-curi pandang ke Ido. Setelah makan aku mengajak seung Jin duduk bersama di sova sekalian membahas apa yang akan dia lakukan di kantorku. "so, what's the plan?" (jadi apa rencananya?)

"simple, make an appointment, grab the deal and see what happens next after the marketing management give the offer" (sederhana, buat pertemuan, ambil kesepakatan dan kita lihat apa yang terjadi berikutnya setelah manajemen marketing memberi penawaran)

"How about the preparation" (lalu bagaimana dengan persiapannya)

"it's already done, tomorrow my men will give you all the data" (hampir selesai, besok orang-orangku akan memberimu semua datanya)

"wow, you really prepare about this. And guess what, what I got after the club?" (wow, kau benar-benar menyiapkan semua ini. dan coba tebak, apa yang aku dapat setelah dari club?"

"what is it?" (apa?)

"great threesome, ooooh I really enjoy it and I am in the middle. Have you feel that before?" (threesome yang sangat menyenangkan. ooooh aku benar-benar menikmatinya dan aku berada di tengah. kau pernah merasakan di posisiku sebelumnya?"

"nope" (tidak pernah)

"first, your dick slide in to the pussy and the pussy squeeze your dick really good. After that, another dick slide in my hole. When top of that dick touch my prostate that was reaaly fucking amazing. Maybe I'll try with Ido" (pertama-tama, penismu masuk ke dalam liang kenikmatan dan liang itu mencengkram penismu sangat nikmat. setelah itu. penis yang lain masuk ke dalam liangmu. ketika penis Top itu menyentuh prostatku. itu sangaaaaat nikmat. mungkin aku akan mencobanya dengan ido)

"WHAT?!" (APA?!) seketika nada bicaraku naik.

"what's wrong? You seem didn't like what I say" (apa yang salah? kamu terlihat tidak suka dengan apa yang aku ucapkan)

"I am just shock, you can't do that because Ido is straight" (aku hanya terkejut, kamu tidak bias melakukannya dengan ido karena dia Straight)

"that's getting interesting" (ini akan jadi semakin menarik)

"whatever, back to the project. I talked to the guy named Yoga, my command is don't talk with you if you are in the office area. It's same with Ido. Even, you only can talk with Ido just in this appartement" (terserah, kita kembali ke project. aku sudah berbicara dengan orang yang bernama Yoga, perintahku adalah jangan berbicara dengan kamu jika kamu ada di area kantor. juga sama dengan Ido. bahkan, kau haya bias bicara dengan Ido di apartment ini)

"wah, you really make me dying Cakra. It's okay, I'am fine with the terms" )wah, kamu benar-benar membuatku menderita Cakra. tidak apa, aku tidak mempermasalahkan peraturan itu)

"for tens days later, I have something to do in the Japan. Make sure don't do something weird to Ido. You can see, he has two brothers" (untuk 10 hari ke depan, aku ada sesuatu yang harus dilakukan di jepang. pastikan jangan buat sesuatu yang aneh ke Ido. kamu bias lihat, dia punya 2 adik"

"don't worry Cakra, I'll make everything is good" (kau tidak perlu khawatir Cakra, aku akan buat semuanya baik)

"alright, I think everything is okay. I have to go" (baiklah, aku pikir semuanya berjalan dengan baik. aku harus pergi)

"take care " (jaga dirimu)

"Do, saya pamit" ucapku memanggil Ido. Ia pun berdiri bersama adik-adiknya. Mereka pun menghampiriku.

"om Cakra mau pergi?" tanya Fiko

"iya, Fiko sama Fiki jangan nakal ya. nurut sama nasihat bang Ido"

"iya om, om juga hati-hati ya" ucap Fiki. Akupun mengusap kepala mereka berdua. ya saya pamit. Entah kenapa langkahku cukupberat saat ini meninggalkan mereka tapi aku harus tetap pergi untuk urusanbisnis.



yuk tetap dirumah dulu ya gaes, kalo keluar yang penting-penting aja ya.

5 M dan stay safe lah ya

Office Boy GantengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang