Cakra POV
"ayo masuk do" ucapku menyruhnya masuk di depan Minimarket tempat kami bertemu. Ia langsung masuk, segera aku langsung lajukan ke tempat Quatro dan Lomo.
"jadi Fiki dan Fiko ada dimana Pak?" tanya Ido.
"menurut Info dari orangku, mereka ada di daerah Jakarta utara di sekitar pergudangan tua. Kamu tidak usah khawatir, Quatro orangku sedang berusaha menyelidiki tempat itu dahulu"
"tapi Fiki Fiko baik baik saja kan Pak?"
"saya belum tau itu Ido, semoga mereka baik-baik saja ya" dia pun menunduk. Beberapa jam berkendara akhirnya kami tiba di tempat Quatro dan Lomo. Ini sudah pukul 8 malam. Sial sekali jalanan macet dimana-mana. Kami berdua keluar dan beberapa orang menunduk di depanku. Aku langsung masuk ke ruangan pertama lalu keruangan kedua dan ketiga.
"Hi boss" ucap Quatro.
"sekarang pakai Bahasa Indonesia ya, ini namanya Ido. Dia kakak kedua anak kecil yang kita sedang cari" ucapku. Lomo dan Quatro biasa berbicara bahasa inggris denganku. Karena saat ini sedang ada Ido, aku ingin dia mendengarkannya juga. "jadi bagaimana Kondisinya sekarang?"
"dari pantauan CCTV tidak ada pergerakan signifikan dari mobil yang membawa kedua anak kecil itu masuk, tidak ada kendaraan yang keluar masuk dari mobil itu masuk" ucap Lomo.
"aku sudah memerintahkan orangku mencari tahu apa yang terjadi di dalam, tapi tempat itu sangat tertutup. Jadi aku belum bisa menggali lebih jauh, aku sudah menempatkan beberapa orang disana untuk berjaga-jaga" Ucap Quatro
"lalu apa yang bisa kita lakukan saat ini?" tanyaku.
"menunggu" ucap Quatro.
"aku sedang berusaha mencari jaringan CCTV di dalam pergudangan tua ini tapi belum ketemu, entah mengapa seperti ada firewall yang menghalangiku" ucap Lomo.
"lakukanlah yang terbaik" ucapku pada mereka berdua.
"Yess Boss" ucap mereka berdua. aku lihat Ido berusaha bersikap tenang disana. Ia paham kalau ia tidak bersikap tenang hanya akan menganggu pekerjaan kedua orangku ini. aku pun diam menunggu di sova ini. aku bisa lihat Quatro mondar mandir berusaha berkomunikasi dengan orang-orangnya lewat telpon genggamnya. Waktu sudah menunjukan pukul 11 malam.
"mobil itu keluar" ucap Lomo. Kami bertiga segera bangkit.
"ayo boss segera kita keluar" ucap Quatro padaku dan Ido. Aku pun mengikuti Quatro, diluar orang-orangnya sudah stand by. "Jim, Cas, Mol, prepare the car" (Jim, Cas, Mol siapkan mobilnya) ucap Quatro lagi. "Boss, your car need to stay here" (boss, mobilmu harus tetap disini)
"it's okay" ucapku.
"the rest of you go to Casey and Moltre car" (sisanya pergi ke Mobil Casey dan moltre)
"yes Sir" ucap mereka serempak lalu segera menuju mobil masing-masing.
"boss silahkan ikuti saya" aku mengikuti Quatro lalu masuk ke dalam mobil Van bersama Ido. Dia duduk di depan bersama dengan orang yang dipanggilnya Jim. Kami segera meluncur ke tempat dimana mobil itu keluar.
orang Quatro yang sudah berjaga mengikuti kemana mereka pergi, dengan update lokasi Live. Quatro bisa tahu lokasi persis dimana lokasi mereka. 1 jam kejar-kejaran dengan mobil itu akhirnya kami berhenti. Aku bisa lihat disana, beberapa orang sudah bertekuk lutut dengan pistol yang menempel pada kepala mereka. Ido langsung menghampiri mereka.
"dimana kedua adikku?" tanya Ido sambil memegang kerah salah satu orang yang bertekuk lutut.
"answer him" (jawab dia) ucap orang Quatro yang mendorong kepala orang itu dengan pistol di kepalanya.
"mereka masih di dalam gudang" jawabnya.
"di mobil pun bersih tidak ada seorang anak kecil 1 pun" ucap Quatro. Secara tiba-tiba telponku berbunyi. Ini Lomo.
"I got the access to CCTV inside, but I can't make sure which one of his brothers. There is still a lot of them in this room" (aku dapat akses ke cctv yang ada di dalam, tapi aku tidak yakin yang mana kedua adiknya. disana ada banyak anak anak yang lain di ruangan ini) ucap Lomo.
"okay, I got it" aku pun berbalik lalu meraih Ido dan Quatro. "sepertinya adik kamu masih di dalam gudang itu do, di dalam mobil tidak ada seorang anak kecil satu pun. Kita harus segera ke gudang itu" ucapku. kami pun bergegas ke mobil masing-masing. Aku bisa lihat Quatro memerintahkan anak buahnya untuk membereskan yang terjadi di jalan itu. kami segera melaju. Quatro menyalakan sambungan. "silahkan bicara Lomo"
"di ruangan tempat kedua anak kecil yang kita cari ternyata ada banyak anak-anak di dalamnya"
"jadi modus ini penculikan anak-anak"
"tetapi aku tidak bisa mengidentifikasi yang mana adik Ido"
"ada lagi yang bisa kau laporkan?"
"di dalam gudang banyak penjaganya, dari pantauan infra merah CCTV ada sekitar 50 orang di dalam sana. akan sulit jika kita menyusup masuk dan tidak membuat keributan"
"kita juga tidak bisa langsung masuk dan menyerang tanpa membuat keributan. Aku bisa mengalihkan perhatian mereka dan membuat mereka berkumpul di satu tempat tetapi tetap saja akan ada keributan" balasku
"aku mengerti posisinya"
"akuada ide, setidaknya kita harus sampai di ruangan itu terlebih dulu dan membuatkundusif di ruangan dimana adikku berada" ucap Ido. Aku tidak percaya apa yang baru saja aku dengar dari Ido, ia punya rencana di kondisi seperti ini. sepertinya aku meremehkannya dan memang dia bukan orang biasa.
yuk vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Office Boy Ganteng
ActionIdo, sang Office Boy misterius. Dalam perjalanan hidup menjaga kedua adiknya dan mencari ibunya terlibat untuk misi penyelamatan. Tetapi penyelamatan adik-adiknya merupakan awal dari konflik dengan hutang budi masa lalunya. "kali ini akan aku pasti...