32

4.4K 290 25
                                    


Flashback on

"Zi, gue butuh bantuan lo"

Setelah mengatakan itu, Raka langsung pergi ke cafe dekat hotel. Pertemuan dengan Izi kali ini benar-benar penting.

Sembari menunggu Izi, Raka memesan kopi latte untuk menemani kesendiriannya. Tangannya memegang cincin yang sudah dia siapkan dari jauh-jauh hari. Raka tidak menyadari bahwa dirinya tengah di mabuk cinta.

"Woy! Senyum-senyum sendiri kayak orang gila lo" tegur Izi.

"Lama banget sih!" Protes Raka.

"Tadi gue abis nganterin Ziva. Emangnya ada apa sih?" Tanya Izi sambil menikmati kopi yang di pesan Raka.

"Mmm gimana ya ngomongnya"

Izi melihat cincin yang di pegang oleh Raka. Melihatnya saja sudah langsung terbayang apa yang akan Raka inginkan.

"Lo mau nembak cewe?" Langsung ke intinya.

"Bukan" jawab Raka cepat.

"Terus?"

"Melamar dia"

"Lo suka sama Difa? Sejak kapan?"

"Ko lo tau kalau gue suka sama Difa?" Pasalnya Raka belum memberitahu Izi sebelumnya.

Pertanyaan Raka langsung disambut dengan tawa garing oleh Izi. Ini yang menambah kesan aneh.

"Ya gue tahu lah. Masa gue nggak tahu. Kan gue tahu segalanya tentang lo. Semuuuuua. Termasuk perasaan lo ke Difa. Terus lo mau ngajak Difa dengan embel-embel liburan ke Bali karena lo bermaksud untuk melamar Difa? Gitu?"

"Iya"

Izi menggebrak meja secara tiba-tiba. Raka terperanjat ketika suara gebrakan terdengar cukup keras.

"Sorry. Ya kenapa nggak dari dulu ungkapin perasaan ke Difa? Kenapa harus sekarang?"

"Ya karena gue belum berani dan belum siap aja. Lo bayangin ya, cowok sekeren gue, seganteng gue, secuek ini, dan serese ini nembak cewe yang baru masuk kantor dan itu pun masih bocil. Nanti gue di cap pedofil"

"Lo nggak pernah nonton berita ya, kakek-kakek aja nih yang umurnya udah kepala enam bisa nikahin anak usia 18 tahun. Dan ada lagi nenek-nenek yang nikah sama cowo ABG. Lo masih belum ada apa-apanya di banding mereka"

Raka termenung memikirkan caranya agar semua ini berjalan lancar. Niken dan Aldrin sudah memberikan lampu hijau kepadanya untuk menjaga Difa.

"Apa Difa juga suka sama gue?" Tanya Raka.

Izi langsung terdiam "Mungkin suka"

"Itu baru mungkin kan? Belum iya"

"Terus gue harus gimana? Nanya Difa langsung apa dia suka juga sama lo?"

"Gini aja deh. Gue mau lamar dia malam ini"

"Bagus. Langsung ngercep takut keduluan"

"Lokasinya dimana?"

"Lo mau yang romantis?"

"Iya"

"Di tepi pantai, pemandangannya indah, biar gue sama mereka yang urus semua. Lo tinggal kasih cincinnya aja ke Difa"

"Kalau gue di tolak?"

Siap Boss!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang