34

4.4K 258 37
                                    


Mereka saling bergandengan tangan saat memasuki gerbang restu. Dimana Raka akan memperkenalkan lebih jauh tentang Difa kepada orangtuanya. Pertemuan sekaligus makan malam.

"Aku jadi deg-degan ya" kata Difa sambil memegang dadanya merasakan detak jantung yang tidak bisa di kontrol.

Seperti ini kah rasanya menemui calon mertua?

"Kamu kan udah kenal Mama papa. Jadi jangan gugup" perkataan Raka hanya bisa menambah kegugupan Difa.

Difa tersenyum saat melihat Gibran dan Fina tengah duduk di sofa. Mereka nampaknya menyambut hangat kedatangan Difa.

"Pah, Mah udah kenal kan?" Ya ampun, Raka sungguh to the point sekali. Tidak bisakah menyapa atau sekedar mencium tangan orang tua dulu.

Difa langsung meraih tangan Gibran lalu bibirnya mencium punggung tangan Gibran.

"Halo om, apa kabar?"

"Kabar baik" Gibran berhasil membuat Difa nyaman karena keramahannya.

Difa melakukan hal yang sama kepada Fina.

"Tante gimana kabarnya?"

"Baik ko. Kamu?"

"Sama"

"Gini dong kalau cari calon istri. Sopan, ramah, cantik pula" pujian Gibran membuat Difa tersenyum malu. Dirinya di bilang cantik lho!

"Silahkan duduk. Mama mau masak dulu"

"Difa ikut tante sekalian bantuin masak" sahut Difa.

Raka menahan Difa agar tidak jauh-jauh darinya.

"Aku mau bantuin mama kamu"

Raka akhirnya mengangguk sambil mendekatkan wajahnya ke telinga Difa.

"I love you" bisikan itu langsung membuat tubuh Difa seperti tersengat listrik.

"EHM, masih ada Papa nih" sindir Gibran.

Tempat: Dapur

Fina tengah menggoreng ikan gurame sedangkan Difa menyiapkan makanan lainnya. Mereka memasak sembari mengobrol. Fina merasa Difa adalah perempuan yang baik dan juga cocok dengan anaknya, Raka.

"Kamu benar-benar hebat karena udah bisa taklukkan Raka" kata Fina sambil mengangkat ikan yang sudah matang.

"Hebat maksudnya gimana tante?"

"Raka itu nggak pernah pacaran, deket sama perempuan aja ngga pernah apalagi bawa perempuan ke rumah. Dia itu anaknya cuek terkadang manja"

Pantesan! Ternyata dia manja juga orangnya

"Ngga pernah sama sekali bawa perempuan ke rumah ini tante?"

"Iya bener. Tante aja sampai mau menjodohkan Raka sama anak perempuan temen tante tapi ngga jadi"

"Kenapa?"

"Karena kamu bakalan jadi menantu tante" jawab Fina dengan raut wajah bahagia.

Setelah 30 menit menyiapkan makanan akhirnya semua masakan sudah tersedia di meja makan. Semuanya terlihat enak.

"Wah ini baunya enak banget, gimana kalau rasanya ya?"

"Pasti enak dong. Yang masak kan mama sama  calon menantu" mata Fina melirik Difa.

Raka senang karena orangtuanya menerima Difa. Ternyata semua yang direncakan olehnya dan Izi terhapus sudah. Raka tidak mau main-main dengan Difa. Bahkan, Raka sudah berpikir ingin cepat menikah dengan Difa.

Siap Boss!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang