***I Will Find a First Love to My Mom***
Chapter 18
-I Wish, I Could Forget This Stupid Little Things-
.
.
.
.
.Cahaya matahari mengintip melalu kaca jendela yang sedikit terbuka dikamar luas bernuansa tenang, hanya warna coklat yang mendominasi diruangan tersebut dan beberapa furniture berwarna senada yang tersebar dibeberapa bagian kamar. Suasana kamar yang mencerminkan ketenangan namun cenderung bermakna sebuah kesepian.
Taehyung membuka matanya, kepalanya pening, semalam ia tidur terlambat karena terus memikirkan hal yang sama. Seorang gadis bernama, Lalisa. Tidak, Taehyung selalu lupa jika gadis di masa lalunya itu sudah beranjak dewasa dan berusia matang. Ia merindukan Lalisa-nya.
Ia ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama gadis itu..Walaupun, pada akhirnya ia tidak pernah bisa memilikinya, setidaknya Lisa-nya kembali. Seseorang yang selalu ada disisinya..
Saat-saat seperti ini, Taehyung hanya berharap ia mengalami kecelakaan hebat, dengan kepalanya yang terbentur kencang menimbulkan kesalahan yang cukup fatal pada otaknya, mungkin dengan begitu ia akan menghilangkan seluruh ingatannya.
Itu terdengar jauh lebih menenangkan.
Setidaknya hatinya tidak menderita, perasaannya akan baik-baik saja dan rasa bersalah ini tak akan menggerogoti batinnya.Ternyata bertemu kembali dengan Lalisa di masa sekarang ini, jauh lebih menyakitkan. Harusnya, dulu sekali, ia benar-benar mencari gadis itu. Taehyung terlalu egois. Merasa bahwa sedikit banyak hal yang terjadi di masa lalu bukan sepenuhnya salahnya.
Terlalu mementingkan harga dirinya,
Atau mungkin Taehyung terlalu kecewa saat itu."Kau terlihat jauh lebih menyeramkan hari ini"
Pria bersurai golden brown memecah keheningan ketika ia memasuki ruang CEO perusahaan dimana ia bekerja. Melihat sahabat sekaligu boss-nya itu dalam keadaan raut wajah tak bersahabat, sudah cukup untuknya mengerti bahwa Taehyung tidak dalam suasana hati yang baik.
Auranya jauh lebih dingin dan menakutkan, lihat saja tatapan mata elangnya yang menghunus langsung ke retina miliknya. Pria ini benar-benar mengerikan saat seperti ini.
Sejak memasuki kantor tadi pagi supir pribadi sekaligus bodyguard-nya pun sempat mengeluhkan hal yang sama kepada Jimin.
"Aku hanya sedang ingin fokus bekerja, jadi jika tidak ada hal yang penting yang harus kau sampaikan. Kau bisa pergi"
Jimin membatin dalam hati sudah lebih dari lima tahun bekerja bersama Taehyung, membuatnya sudah sangat terbiasa dengan wataknya yang seperti ini.
"Aku hanya akan menyampaikan jawdalmu yang sangat padat sesuai permintaanmu semalam" ujar Jimin tersenyum, tersenyum paksa lebih tepatnya.
Jimin sedang bermimpi indah di atas ranjang empuk miliknya semalam sebelum dering telepon dari boss-nya mengganggu segalanya. Mau tidak mau Jimin harus mengatur segalanya tepat dini hari tadi.
Hanya orang gila macam Kim Taehyung yang masih memperkerjakan sekretarisnya sendiri ditengah malam, diluar jam kantor. Jimin ingin sekali mengumpati boss-nya tapi sayang sekali ia tak seberani itu.
"Setelah bertemu dengan TJ Group, akan ada makan siang bersama dengan calon investor yang baru datang dari New York karena minat besar perusahaan mereka mengenai pembangunan pusat perbelanjaan yang sedang kita bangun di Incheon.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Find a First Love to My Mom - COMPLETE
FanfictionTentang kegagalan, Tentang pengorbanan, Tentang masa lalu, Tentang persahabatan, dan Tentang cinta.. Untuk saat ini Lisa tidak perlu cinta, ia hanya butuh selalu bersama anak sematawayangnya. Karena Lisa tahu sebagaimana kejamnya dunia memandangnya...