06 - An Empty Space

3.3K 551 122
                                    

***I Will Find a First Love to My Mom***

Chapter 06
-An Empty Space-
.
.
.
.
.

Setengah jam sebelum bel masuk berbunyi Lucas sudah berada dihalaman sekolah menuju kelasnya berada. Hari ini ia belajar berangkat menggunakan bus untuk membiasakan diri. Menurutnya ini sangat mengasyikan namun juga sangat melelahkan karena ia harus bangun lebih pagi dari biasanya.

Saat memasuki kelas ia sudah disambut oleh Park Jihoon sahabat lamanya yang entah mengapa tumbuh dengan tubuh berotot, setahunya dulu seorang Park Jihoon itu anti sekali berolahraga dibandingkan dirinya.

Jihoon sudah menampilkan senyum secerah mentari khas pemuda itu dengan kedua mata yang menyipit secara alami ketika ia tersenyum. Lucas duduk dikursinya berdampingan dengan Jihoon yang menunggunya.

“Hari ini aku akan mengajakmu menemui teman-temanku”

“Ku kira kau tidak memiliki satupun teman disini” ejek Lucas

Jihoon mendelik tidak terima “Apa-apaan maksud ucapan mu itu!”

“Kau lihat orang-orang dikelas ini terlihat menghindarimu mereka juga terlihat terkejut saat tahu aku mengenalmu”

Jihoon terkekeh lalu membuat gestur seperti membanggakan diri “Itu artinya aku terkenal”

Lucas tertawa tidak percaya atas ucapan Jihoon. Mana ada seorang yang terkenal malah dijauhi oleh teman-teman disekolah –kecuali sahabat kecilnya ini terkenal aneh makanya dijauhi— pemuda itu sedari dulu memang pandai menghibur.

Jihoon yang melihat Lucas tertawa terbahak-bahak hanya memandang pemuda itu dengan tatapan datar. Hell! Ia tak berbohong soal dirinya yang popular satu sekolah pun tahu itu!

Bel tanda istirahat telah berdering Lucas menutup bukunya kencang karena otaknya terlalu bekerja keras akibat pelajaran matematika tadi, kepalanya mendadak pusing serta cacing-cacing didalam perutnya sudah meronta-ronta ingin segera diberi makan.

“Hoon! Kajja! Sebelum kursi dikantin terisi oleh orang-orang”

Jihoon melirik Lucas setelah ia mengambil ponsel yang ia taruh di kolong meja “Santai saja Luke seberapa lama pun kau tiba dikantin selagi kau bersamaku pasti kau bisa duduk”

Lucas memutar kedua bola matanya malas. Berbicara apa sih temannya ini. Memang Lucas akan percaya?

“Ya, ya, ya, terserah apa katamu”

Lucas mendengus. Benar  kan apa katanya saat sampai kantin semua kursi sudah terisi penuh. Jika seperti ini ia harus duduk dimana? Sahabatnya satu ini memang susah sekali jika diberi tahu!

“Apa kataku Hoon!” protesnya dengan nada kesal

Jihoon hanya mengabaikan rengekan sahabatnya sembari membawa nampan berisi makan siangnya menuju kearah meja yang diisi oleh empat orang siswa-siswi yang sedang makan siang, dengan kesal Lucas hanya mengikuti kemana Jihoon pergi.

Jihoon menepuk bahu salah satu siswa disana, namun yang aneh ketiga temannya ikut terkejut. Ada apa sebenarnya? Mengapa ekspresi keempat orang itu berubah jadi aneh dimata Lucas

Ya, menyingkir dari mejaku” Lucas terkesiap Jihoon sahabatnya baru saja berucap sangat dingin dengan wajah tak bersahabat. Ini kali pertama Lucas melihat aura serta tatapan tajam penuh ketidaksukaan yang ditunjukan olehnya.

Setahunya Jihoon adalah orang yang ramah dengan senyum cerah. Tapi, seorang Park Jihoon yang saat ini ia lihat tak lebih dari siswa berandalan yang ditakuti orang-orang. Ia juga baru sadar penampilan Jihoon jauh berbeda dengan Jihoon yang dulu.

I'll Find a First Love to My Mom - COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang