***I Will Find a First Love to My Mom***
Chapter 32
-Pain-
.
.
.
.
.Pertemuan tak terduganya dengan Hanbin beberapa waktu lalu membuat Lisa berpikir bahwa, seberapa jauh ia berlari dan seberapa lama ia bersembunyi kelak ia akan tetap harus kembali. Pelariannya sudah berakhir serta persembunyiannya tak lagi berguna.
Saatnya menyelesaikan masa lalu yang sudah lama ia hindari tanpa mau menghadapinya sama sekali. Hanbin berhak tahu tentang segalanya. Ia tak boleh lagi egois, tujuh-belas tahun bukanlah waktu sebentar.
Dan selama itu pula ia sudah menyakiti banyak pihak.
Maka Lisa meraih kartu nama yang sempat Hanbin berikan padanya. Mengirimi pria itu pesan seperti yang diinginkannya saat pertemuan pertama mereka kemarin sore, Hanbin ingin berbincang dengannya. Tentu, ini tentang banyak hal terutama tentang kepergiannya.
Oppa mari bertemu besok
siang di it's Cha-fe
-Lisa
"Ya! Bangun! Kau harus pulang Lisa-ya"
"Sepuluh-menit lagi unnie.."
Jisoo menggelengkan kepalanya, gadis ini selalu berakhir dirumahnya setelah pulang sekolah. Lisa selalu beralasan bahwa dirumahnya tak ada makanan, juga terlalu sepi karena eomma dan appa-nya belum pulang dari tempat kerja mereka masing-masing.
Makan siang dirumah Jisoo dan tidur dikamar miliknya, persis seperti dirumah sendiri.
Jisoo mengenal Lisa sedari kecil, mungkin saat gadis itu berusia tiga dan ia berusia lima saat Lisa baru saja pindah ke kawasan kompleks perumahan dimana Jisoo tinggal. Sejak hari itu mereka menjadi sangat dekat dan bermain bersama hingga dewasa.
Lisa nyaman didekat Jisoo karena gadis itu satu-satunya orang yang tak pernah memarahinya atau tak menyukainya atas kenakalan yang ia lakukan. Jisoo selalu memberinya pengertian dengan pelan, itu salah satu alasan mengapa Lisa sangat menyayangi Jisoo seperti kakak kandungnya sendiri.
Disamping itu eomma Lisa juga sering menitipkan Lisa kecil pada keluarga Jisoo karena tuntutan pekerjaan.
Mereka tumbuh bersama hingga dewasa walaupun tak banyak yang berubah. Lisa tetap menjadi gadis tomboy yang lebih senang berteman dengan lawan jenis. Begitupun Jisoo yang tumbuh menjadi gadis cantik yang anggun.
Bagi Lisa hanya Jisoo sosok teman dan kakak baginya, itu sebabnya Lisa tak butuh teman perempuan karena sudah ada Jisoo yang selalu memahaminya. Lagi pula berteman dengan perempuan sebayanya saat ini sangat merepotkan. Ia tak bisa menyesuaikan diri.
"Lisa-ya! Ponselmu terus berdering!" ujar Jisoo yang tidak ditanggapi oleh Lisa.
"Ya! Bangun dan angkat telponnya! Ini sangat mengganggu! Aku sedang mengerjakan tugasku" Jisoo kembali bersuara kini dengan nada super kesal.
Sedangkan Lisa terpaksa bangun, ia menendang-nendang selimut kasar dengan perasaan kesal luar biasa.
"Kau mengganggu tidurku, Kim Yugyeom!"
"Itu bukan urusanku, sialan!"
"Aish jinjja! Terus saja membuat masalah brengsek kalian berdua memang benar-benar teman bajingan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Find a First Love to My Mom - COMPLETE
FanfictionTentang kegagalan, Tentang pengorbanan, Tentang masa lalu, Tentang persahabatan, dan Tentang cinta.. Untuk saat ini Lisa tidak perlu cinta, ia hanya butuh selalu bersama anak sematawayangnya. Karena Lisa tahu sebagaimana kejamnya dunia memandangnya...