[BONUS 17] San

1.1K 210 15
                                    


Pip pip pip pi-

Belanja bulanan 14.12

Jennie menghela nafas saat membaca alaramnya. Rencananya dia mau leha leha setelah setengah hari tadi cuman sarapan dan kerjain tugas doang.

Igin menunda besok, tapi di kulkas tidak ada sesuatu yang bisa dia masak selain bawang bawangan untuk makan siangnya. Ingin memesan cuman lagi bokek setelah membeli album dan barang lainnya.

Ah udahlah, kayaknya Jennie memang di takdirkan untuk pergi keluar.

Meraih hoodie pacarnya yang ia curi, Jennie kemudian memakainya dan pergi ke supermarket terdekat  dengan bawahan celana tidur.

"Ayam bawang"

"Soto"

"Rendang"

"Kari"

"Apalagi ya?" guman Jennie menatap jejeran mi instan di depannya.

Saat sedang mencari rasa kesukaannya yang lain, ponsel yang ia taruh di saku hoodie bergetar membuat Jennie menghentikan kegiatannya.

"Kamu dimana?"

"Di supermarket, kenapa?"

"Pantes apart kamu kosong"

"Ih kok langsung masuk? Kan berantakan"

"Habis dari tadi aku ketok ketok ga ada yang bukain, aku kira kamu masih tidur ya udah aku masuk aja"

"Kamu ngapain di supermarket? Jajan lagi?" tanya sosok di seberang sana.

"Enak aja, aku lagi belanja bulanan"

"Belanja bulanan masa isinya mi instan doang?"

Jennie tersentak, dia melirik isi keranjangnya lalu menoleh ke kanan kiri.

"Kok tau?"

"Ya taulah"

San, dari depan sana muncul dengan kaos dan celana panjangnya. Berjalan mendekati Jennie, San kemudian mengusap rambut gadisnya gemas.

"Tengelam" ejeknya

Jennie mencibir lalu mengancam San dengan menunjukan kepalan tangannya.

"Belanja bulanan apa borong mie?" tanya San mengambil alih troli dan mendorongnya menjauh dari pameran mie instan.

"Ini namanya restock tau" balas Jennie, berlari kecil lalu mengantungkan tangannya pada lengan kanan San.

"Mau beli apa lagi?"

"Sayur, beras, semuanya. Kamu ikut aja" ujar Jennie lalu berjalan mendahului San.

°°°

"Udah semua?"

"Udah"

"Ga ada yang kelewat kan?"

"Enggak"

"Oke, ayo bayar" ujar San lalu menarik tangan Jennie untuk memegang lengannya.

"Semuanya dua ratus tujuh puluh sembiran ribu lima ratus"

Jennie-pun mengeluarkan dompet dari saku hoodienya sedangkan San memindahkan plastik besar tersebut ke dalam troli.

°°°

Brakk

"Laper, laper, laper" ujar Jennie heboh dengan larian kecil menuju dapur.

San menggeleng melihat tingkah Jennie, padahal gadis itu sudah memakan dua bungkus roti dan sekotak susu. Tidakah itu mengurangi rasa laparnya?

Tak lama di dapur, Jennie keluar lagi dan membongkar plastik belanjaanya. Setelah dia mendapatkan apa yang dia mau, Jennie kembali ke dapur.

Di tengah jalannya yang terburu buru, Jennie berbalik dan menatap San,"Kamu mau makan juga ga?"

"Emm"

"Cepetan! aku laper" gerutu Jennie

San terkekeh,"Mau deh"

Jennie mengangguk paham lalu kembali ke dapur untuk memulai acara masaknya.

****

Selesai dengan makan siangnya, sekarang Jennie lagi di ruang tamu sedangkan San sedang mencuci piring sebagai hukuman karna kalah main game.

"Cuci yang bersih ya"ujar Jennie meledek.

San yang denger teriakan Jennie cuman menggeleng kecil.

Tangan mungilnya mencomot keripik yang baru saja ia buka dengan satu tangan lagi mengonta ganti chanel tv.

Ponsel San yang kebetulan berada di dekat Jennie berdering membuat gadis itu meraih dan mengangkatnya tanpa berpikir panjang.

"Hallo?" ujarnya santai

"Ha- eh, ini nomornya San kan?"

Tangan Jennie yang hendak menyomoti keripiknya lagi itu terhenti saat suara wanita memasuki indra pendengarannya. Jennie menjauhkan ponselnya lalu menyerngit karna hanya deretan angka yang tertera di sana.

"Lo siapa?" tanya Jennie mulai tidak santai.

"Lo yang siapa? Kenapa hp San bisa sama lo?"

"Heh cewek gatel, apa urusannya gue siapa San sama lo?"

"Ya urusan gue lah, San itu pacar gue"

"Oh, jadi ini ceritanya pacar halu San lagi teleponan sama pacar aslinya San?" balas Jennie dengan penuh penekanan pada kata 'halu' dan 'pacar asli'.

Tutt

Jennie berdecih kesal, lalu kembali memakan keripiknya dengan brutal.

"Siapa?" tanya San yang baru saja keluar dari dapur.

"Ga tau, cewek. Ga jelas pokoknya, kesel" gerutu Jennie

San terkekeh lalu mengacak rambut Jennie gemas,"Cemburu?"

"Ga lah!" bantah Jennie

"Ah masa? Aku denger kayaknya berantem tadi?"

"Emang kalau berantem artinya aku cemburu?"

"Iyalah"

"Teori apa itu"

"Teori san"

"Apaan teori san, hahaha"



"Apaan teori san, hahaha"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


See you at bonus 18 💕💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See you at bonus 18 💕💕

Jennie Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang