Jennie Boyfriend

[BONUS 20] Mingi

"Selamat pagi semua" sapa guru muda tersebut

"Selamat pagi bu"

"Karena kalian udah selesaikan semua ujian di angkatan ini, ibu mau kasih tau sesuatu sama kalian"

"Liburan bu?"

"Asik, kemah bu?"

"Eits, untuk itu urusannya kepala sekolah. Oleh karena itu, ayo kita main gameee" seru gurunya riang

"Game apa bu?"

"Game? Ah males banget kaya bocah"

"Apaan buset, free aja la free"

Ibu guru tersebut tidak mempedulikan mereka semua. Dia mengeluarkan beberapa headphone yang sudah ia sediakan.

"Kita mainnnnnnn WHISPER CHALLENGEE"

"Yang menang, ibu kasih tambah 5 untuk nilai ujian. Gimana? Setuju?"

"SETUJU"

"Ok, kita bagi tim dulu ya"

"Seru nih kayaknya"

Jennie mengangguk setuju,"Gue ga pernah main ginian, pernah liat doang"

"Point tambahannya juga lumayan, kalau gue dapat 75 bisa jadi 80"

"Oke anak anak, kelompoknya semua udah yaa. Kita mulai, kelompok satu"

"Heh lo denger ga?"

"??? Udah mulai?"

"Doyoung goblok"

"Apaan sih?"

"Udah udah dia ga bisa denger, ayo mulai"

"LAH GUE BARU SADAR KATANYA BARUSAN DI KASIH, WAH LO NGATAIIN GUE?!"

"PEPAYA"

"PAYAH?"

"PEPAYA GOBLOK"

"HA? GOBLOK?"

"PEPAYA astaga tenggorokan gue"

"OWALAH PEPAYA WOI PEPAYA"

"GITU KEK DARI TADI, BUSET"

Jennie ketawa ngakak, dia ga tau ternyata main secara langsung gini lebih seru dari pada liatin idol main.

****

"Ok selanjutnya, kelompok 3"

Jennie beserta kelompoknya maju kedepan. Mereka memakai headphonenya lalu mulai bersiap untuk bermain.

Jungkat jungkit

Pak pak pak

"Aduh, santuy Rene" keluh Jennie

"Jungkat jungkit"

"Ha?"

"JUNGKAT JUNGKIT"

"UNGKIT UNGKIT?"

"JUNGKAT JUNGKIT, YANG LO GA SUKA MAIN DULU" ujar Irene ngegas

"OH, JUNGKAT JUNGKIT. OKE OKE"

Puk puk

Mingi berbalik, menatap Jennie yang langsung memberitahunya dengan semangat.

"Jungkat jungkit" ujar Jennie dengan suara biasa namun memperagakan semuanya dengan bibirnya.

"Hm?"

"Jungkat jungkit"

Mingi tersenyum tipis, di bandingkan fokus menebak Mingi lebih sibuk melihat wajah Jennie.