Bright

2.5K 336 23
                                        


Gadis itu meremat tangannya gugup, kakinya berjinjit sembari melihat ke arah depan dengan tidak sabar.

Akhirnya setelah sekian lama ldr, dia bisa bertemu dengan kekasihnya.

"babe"

Jennie menoleh, matanya langsung berkaca kaca melihat sosok di depannya ini.

Dengan senyum lebar dan mata yang basah, Jennie berlari menghampirinya.

"I miss you soooooo much"

"me too"

Bright tersenyum, dia memeluk
Jennie dengan erat. Satu tangannya di gunakan untuk mengelus kepala gadis itu agar dia berhenti menangis.

"ayo pulang" ajak Jennie setelah melepas pelukannya.






"kamu nyetir sendiri?"tanya Bright begitu mereka sampai di tempat parkir.

"iya, kenapa?"

"kali ini biar aku yang nyetir ya"

Jennie menggeleng tak setuju, "nanti kamu capek, aku aja"

"No, biarin aku aja yang nyetir" ucap Bright tidak mau di bantah.

Jennie mengangguk pasrah, "kalau kamu capek, kasih tau"














Sekarang mereka lagi di jalan.

"kamu mau langsung pulang?" tanya Bright.

Jennie mengangguk ragu, sebenarnya dia mau jalan jalan dulu sih tapi kan dia juga harus liat kondisi Bright.

Bright tersenyum tipis, dia mengusap surai Jennie lalu mengarahkan setirnya ke arah yang berlawanan.

"loh mau kemana?" heran Jennie

"jalan"

"kamu ga capek?"

Bright tersenyum, "liat kamu seneng aja aku udah cukup"

Pipi Jennie bersemu merah, dia mengalihkan pandangannya ke arah jendela.

Bright terkekeh lalu mengacak surai Jennie.


"ayuk turun"

Jennie melihat ke arah sekitar, oh pasar malam.

"aku udah lama ga ke sini" ujar Bright

Jennie tersenyum lalu mengajak Bright untuk masuk.

"kamu belum makan kan?"

Jennie mengangguk menanggapi itu, Bright melihat ke arah sekitar lalu menarik Jennie ke salah satu kedai.

"nasi lemaknya satu sama nasi gorengnya satu minumnya es teh manis satu sama teh pahit satu"

Setelah selesai memesan mereka kemudian duduk di salah satu kursi yang tersedia.

Jennie merasa sedikit risih kala di lihat secara terang terangan oleh beberapa lelaki yang duduk di ujung sana.

Bright yang menyadari hal itu langsung merangkul Jennie dan menatap tajam pada sekumpulan orang itu.

Jennie tersenyum lalu menyandarkan kepalanya pada bahu Bright.

"kamu beneran ga capek?" tanya jennie

Bright mengangguk, "apa yang harus capek? Kan aku di pesawat duduk doang"

"ya kan duduk juga bisa bikin capek"

"teori dari mana itu?"

"dari aku!"

Bright terkekeh mendengar nada sewot Jennie, "iya kamu selalu bener deh"

Jennie Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang